Saturday, December 8, 2018

Sekilas Djafu 2018 (Japanese festival Udayana Bali)


Seperti di Djafu sebelumnya, Tahun ini saya dan teman2 ikut berpartisipasi dalam event ini, lebih tepatnya menyewa stan untuk jualan sih, selain ingin bersenang2 dan ikut meramaikan acara, kita juga ingin meraup sedikit keuntungan sihh, hehe
November tahun nii lebih cerah dari tahun sebelumnya, sepanjang event cuaca sangat panas, bersyukur juga sih karena cuaca panas ini ngebikin dagangan es kami jadi tambah laku. Kalo dibandingin tahun lalu yang panas di pagi hari aja terus jam 2 an keatas udah mulai mendung dan mulai turun hujan, walau nggak gitu lama tapi cukup merepotkan sih. Untungnya tahun ini nggak terjadi lagi.
Kalo dilihat sekilas, Peserta tahun ini sepertinya lebih banyak, dari siang hiangga malam hari, hampir 80% dari lapangan kertalanggu dipenuhi oleh pengunjung, baik wajah2 lama yang udah sering saya liat di event2 seperti ini maupun wajah2 baru yang memiliki rasa penasaran tinggi tentang event seperti ini. Sisi positifnya dagangan kami jadi cukup laku keras disbanding sebelumnya, hehehe
Saya ingin sedikit mereview aja sih tentang acara Djafu ditahun ini, Saya ingin coba mereview dari 2 sisi, yaitu dari sudut pandang penyewa stan (pedagang) dan kedua dari sudut pandang pengunjung yang rasakan pribadi ketika event ini berlangsung.
Pertama dari sudut pandang penyewa Stan. 6 bulan sebelum acara saya mulai mencoba mengontak panitia tahun sebelumnya dan menanyakan proses penyewaan stan untuk acara tahun ini. Tapi karena memang proposal dan acara untuk tahun ini masih belum ditentukan oleh panitia yang baru, maka saya masih belum bisa memperoleh jawaban yang pasti, Saya baru dapat jawaban pasti dan mem book stan sekitar 2 bulan sebelum acara, dan itupun sebenarnya agak mepet karena beberapa hari setelah saya book, stan langsung full. Yaps, Djafu memang salah satu event jepang besar di Bali, jadi memang ada banyak yang ingin berpartisipasi di event ini, sudah bukan hal yang mencengangkan sih, tahun sebelumnya juga seperti ini. Tak banyak yang berubah baik dari pemilihan lokasi, denah stan, ukuran maupun syarat2 untuk menyewa stan. Semua hampir sama dengan tahun sebelumnya, jadi saya udah nggak perlu beradaptasi lagi.
Hanya ada 2 hal yang berbeda, yang pertama adalah harga stan yang sedkit naik dari tahun lalu, yang kedua adalah kali ini setiap barang yang dijual harus melalui persetujuan dengan Mou hitam diatas putih menggunakan Materai. Saya ingat tahun lalu saat kita berdiskusi menu yang akan kita jual ke panitia hampir setengah menu yang kita ajukan ditolak, kenapa?? Karena di event tidak boleh ada menu yang sama (mungkin agar perdagangan jadi lebih fair, sebenernya saya setuju sih). Mau nggak mau beberapa menu yang sudah kita rencanakan haru dirubah, karena panitia sudah menekankan dan melarang, kita hanya bisa menuruti, tapi kala itu tidak ada perjanjian resmi maupun Mou. Ketika di hari H ternyata menu andalan kami yang telah disetujui oleh panitia dijual juga oleh stan lain, walaupun memang posisi luamyan jauh dari stan kita tapi tetap saja hal itu tidak sesuai apa yang dikatakan panitia. Saya berusaha untuk menghubungin panitia tapi karena memang tidak ada mou panitia juga tidak bisa berbuat apa2. Mungkin saja karena hal tersebut akhirnya tahun ini dipertegas agar terhindar dari masalah yang sama, dan saya pikir itu bagus.
Oh iya satu hal lagi, parkir Mobilnya lumayan jauh. Di event ini saya pertama kalinya nyetir mobil buat ngangkut perlengkapan stan, event taun lalu kita nyewa go box, karena cost nya terlalu tinnggi jadi tahun ini kita bawa mobil pribadi. Waktu habis nurunin barang dan mau memarkir mobil, Panitianya haduuhh, yang satu nunjuk kesana, satunya juga nunjuk nunjuk doang, syaa kan bingung marker dimana (Karena katanya dilarang parker di kertalanggu jadi harus parker di luar di tempat yang sudah disediakan panitia). Panitianya nggak ada yang nuntun, saya kan baru pertama bawa mobil kesana, kemana parkirnya saya nggak tau, yang satu nyuruh kesana,katanya pas disana nanti ada panitia yang jaga, pas udah sampe titik yang ditunjuk ehh nggak ada orang, lahh terpaksa harus turun dan nyari panitia lagi, hadeehhhhh ribet kenapa nggak langsung dikasih penunjuk arah aja. Sejenis plang penunjuk gitu diisi tulisan, “Parkir Khusus Mobil kearah sana sekian meter” kan jadi nggak bikin bingung. Iya kalo arah yang ditunjuk ada panitia yang jaga, kalo semisal panitia yang jaga ke kamar mandi gimana??? Ntar kalo salah parker kitanya yang salah…… Ya mungkin itu saja sih dari sisi penyewa stan.
Kalo dari sisi peserta secara pribadi, nggak ada yang berbeda dari tahun lalu, pengisi stanya sama, pengisi stan buat aksesoris juga sama. Mungkin sedikit berbeda ada Obake kali ya (Ehh taun lalu ada Obake atau enggak ya saya lupa, hehe). Intinya sih di event tahun ini ada Obake (Rumah hantu), emang nggak sempet masuk sih karena cukup sibuk jaga stan, tapi saya rasa cukup menarik. Untuk dekorasi nggak jauh beda dari tahun lalu, hiasanya juga, tempat taruh Photobooth, madding, dll persis banget dengan tahun sebelumnya, bahkan sama juga dengan 2 tahun sebelumnya, mungkin memang ini format yang sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara.
Untuk susunan dan pengisi acara sebenernya saya nggak gitu merhatiin sih, tapi kurleb sama aja dengan tahun lalu. Ada Chaotic project yang bawain lagu2 jepang, ada yang ngedance love live tuh lupa Namanya, ada juga shooitng star, trus ada coseplay tim, coswalk, dll. Namun ada yang hilang. Wotage….. salah satu pertunjukan yang menurut saya pribadi sih cukup seru, tapi entah kenapa dihilangkan, dan acara di malem hari diisi dengan nonton film. Salah satu film besutan Makoto Shinka, yang saya sendiri sih udah nonton dan saya yakin pasti diantara pengunjung banyak juga yang sudah nonton. Saya nggak tau kenapa tapi selama 2 jam penayangan film pengunjung tetep anteng duduk di depan layer, wkwk ya mereka sebenernya Cuma ngabisin waktu bareng para temen2 nya aja sih yang fokus nonton paling Cuma beberapa aja, hehe. Saya sih nggak gitu dapet kesan di nonton, masak jauh2 dateng ke event ehh malah nonton film yang udah pernah ditonton, hehe tapi ya gitu lahhh… Guest star tahun ini ada Red Shift, saya pribadi kurang tau sih tentang redshift, jadi nggak bisa komen apa apa. Acara ditutup dengan Hanabi…, END




Bagikan

Jangan lewatkan

Sekilas Djafu 2018 (Japanese festival Udayana Bali)
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.