Seperti di
Djafu sebelumnya, Tahun ini saya dan teman2 ikut berpartisipasi dalam event
ini, lebih tepatnya menyewa stan untuk jualan sih, selain ingin bersenang2 dan
ikut meramaikan acara, kita juga ingin meraup sedikit keuntungan sihh, hehe
November tahun
nii lebih cerah dari tahun sebelumnya, sepanjang event cuaca sangat panas,
bersyukur juga sih karena cuaca panas ini ngebikin dagangan es kami jadi tambah
laku. Kalo dibandingin tahun lalu yang panas di pagi hari aja terus jam 2 an
keatas udah mulai mendung dan mulai turun hujan, walau nggak gitu lama tapi
cukup merepotkan sih. Untungnya tahun ini nggak terjadi lagi.
Kalo dilihat
sekilas, Peserta tahun ini sepertinya lebih banyak, dari siang hiangga malam
hari, hampir 80% dari lapangan kertalanggu dipenuhi oleh pengunjung, baik
wajah2 lama yang udah sering saya liat di event2 seperti ini maupun wajah2 baru
yang memiliki rasa penasaran tinggi tentang event seperti ini. Sisi positifnya
dagangan kami jadi cukup laku keras disbanding sebelumnya, hehehe
Saya ingin
sedikit mereview aja sih tentang acara Djafu ditahun ini, Saya ingin coba
mereview dari 2 sisi, yaitu dari sudut pandang penyewa stan (pedagang) dan
kedua dari sudut pandang pengunjung yang rasakan pribadi ketika event ini
berlangsung.
Pertama dari
sudut pandang penyewa Stan. 6 bulan sebelum acara saya mulai mencoba mengontak
panitia tahun sebelumnya dan menanyakan proses penyewaan stan untuk acara tahun
ini. Tapi karena memang proposal dan acara untuk tahun ini masih belum
ditentukan oleh panitia yang baru, maka saya masih belum bisa memperoleh
jawaban yang pasti, Saya baru dapat jawaban pasti dan mem book stan sekitar 2
bulan sebelum acara, dan itupun sebenarnya agak mepet karena beberapa hari
setelah saya book, stan langsung full. Yaps, Djafu memang salah satu event
jepang besar di Bali, jadi memang ada banyak yang ingin berpartisipasi di event
ini, sudah bukan hal yang mencengangkan sih, tahun sebelumnya juga seperti ini.
Tak banyak yang berubah baik dari pemilihan lokasi, denah stan, ukuran maupun
syarat2 untuk menyewa stan. Semua hampir sama dengan tahun sebelumnya, jadi
saya udah nggak perlu beradaptasi lagi.
Hanya ada 2
hal yang berbeda, yang pertama adalah harga stan yang sedkit naik dari tahun
lalu, yang kedua adalah kali ini setiap barang yang dijual harus melalui
persetujuan dengan Mou hitam diatas putih menggunakan Materai. Saya ingat tahun
lalu saat kita berdiskusi menu yang akan kita jual ke panitia hampir setengah
menu yang kita ajukan ditolak, kenapa?? Karena di event tidak boleh ada menu
yang sama (mungkin agar perdagangan jadi lebih fair, sebenernya saya setuju
sih). Mau nggak mau beberapa menu yang sudah kita rencanakan haru dirubah,
karena panitia sudah menekankan dan melarang, kita hanya bisa menuruti, tapi
kala itu tidak ada perjanjian resmi maupun Mou. Ketika di hari H ternyata menu
andalan kami yang telah disetujui oleh panitia dijual juga oleh stan lain,
walaupun memang posisi luamyan jauh dari stan kita tapi tetap saja hal itu
tidak sesuai apa yang dikatakan panitia. Saya berusaha untuk menghubungin
panitia tapi karena memang tidak ada mou panitia juga tidak bisa berbuat apa2.
Mungkin saja karena hal tersebut akhirnya tahun ini dipertegas agar terhindar
dari masalah yang sama, dan saya pikir itu bagus.
Oh iya satu
hal lagi, parkir Mobilnya lumayan jauh. Di event ini saya pertama kalinya
nyetir mobil buat ngangkut perlengkapan stan, event taun lalu kita nyewa go
box, karena cost nya terlalu tinnggi jadi tahun ini kita bawa mobil pribadi.
Waktu habis nurunin barang dan mau memarkir mobil, Panitianya haduuhh, yang
satu nunjuk kesana, satunya juga nunjuk nunjuk doang, syaa kan bingung marker
dimana (Karena katanya dilarang parker di kertalanggu jadi harus parker di luar
di tempat yang sudah disediakan panitia). Panitianya nggak ada yang nuntun,
saya kan baru pertama bawa mobil kesana, kemana parkirnya saya nggak tau, yang
satu nyuruh kesana,katanya pas disana nanti ada panitia yang jaga, pas udah
sampe titik yang ditunjuk ehh nggak ada orang, lahh terpaksa harus turun dan
nyari panitia lagi, hadeehhhhh ribet kenapa nggak langsung dikasih penunjuk
arah aja. Sejenis plang penunjuk gitu diisi tulisan, “Parkir Khusus Mobil
kearah sana sekian meter” kan jadi nggak bikin bingung. Iya kalo arah yang
ditunjuk ada panitia yang jaga, kalo semisal panitia yang jaga ke kamar mandi
gimana??? Ntar kalo salah parker kitanya yang salah…… Ya mungkin itu saja sih
dari sisi penyewa stan.
Kalo dari sisi
peserta secara pribadi, nggak ada yang berbeda dari tahun lalu, pengisi stanya
sama, pengisi stan buat aksesoris juga sama. Mungkin sedikit berbeda ada Obake
kali ya (Ehh taun lalu ada Obake atau enggak ya saya lupa, hehe). Intinya sih
di event tahun ini ada Obake (Rumah hantu), emang nggak sempet masuk sih karena
cukup sibuk jaga stan, tapi saya rasa cukup menarik. Untuk dekorasi nggak jauh
beda dari tahun lalu, hiasanya juga, tempat taruh Photobooth, madding, dll
persis banget dengan tahun sebelumnya, bahkan sama juga dengan 2 tahun
sebelumnya, mungkin memang ini format yang sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara.
Untuk susunan
dan pengisi acara sebenernya saya nggak gitu merhatiin sih, tapi kurleb sama
aja dengan tahun lalu. Ada Chaotic project yang bawain lagu2 jepang, ada yang
ngedance love live tuh lupa Namanya, ada juga shooitng star, trus ada coseplay
tim, coswalk, dll. Namun ada yang hilang. Wotage….. salah satu pertunjukan yang
menurut saya pribadi sih cukup seru, tapi entah kenapa dihilangkan, dan acara
di malem hari diisi dengan nonton film. Salah satu film besutan Makoto Shinka,
yang saya sendiri sih udah nonton dan saya yakin pasti diantara pengunjung
banyak juga yang sudah nonton. Saya nggak tau kenapa tapi selama 2 jam
penayangan film pengunjung tetep anteng duduk di depan layer, wkwk ya mereka
sebenernya Cuma ngabisin waktu bareng para temen2 nya aja sih yang fokus nonton
paling Cuma beberapa aja, hehe. Saya sih nggak gitu dapet kesan di nonton,
masak jauh2 dateng ke event ehh malah nonton film yang udah pernah ditonton,
hehe tapi ya gitu lahhh… Guest star tahun ini ada Red Shift, saya pribadi
kurang tau sih tentang redshift, jadi nggak bisa komen apa apa. Acara ditutup
dengan Hanabi…, END
Bagikan
Sekilas Djafu 2018 (Japanese festival Udayana Bali)
4/
5
Oleh
Ard