Sunday, August 19, 2018

Sistem Penjurusan Kuliah dan SMA di Indonesia



Dari pendapat dan apa yang saya liat sendiri, dari sekian banyak lulusan perguruan tinggi di Indonesia sepertinya hanya beberapa persen saja yang bekerja lurus sesuai dengan jurusan yang diambilnya. Kenapa bisa gitu ya?
Kalo ditanya kenapa mereka memilih jalan itu, menurut saya ada 3 alasan yang paling sering keluar dari orang2 yang tersebut, yang pertama yang sekaligus alasan paling klasik adalah “karena keadaan”, yaa karena memang pada saat itu hanya ada peluang di bidang lainya, ya mau nggak mau mereka ambil ketimbang menganggur lama. Jawaban yang paling rasional sih emang. Kemudian alasan kedua adalah karena mereka memang sejak awal udah salah memilih jurusan di perkuliahaan jadi pas lulus mereka mencoba untuk mengejar mimpinya yang sebenarnya, yang penting kan punya title “S1 atau Sarjana”, mereka merasa sudah cukup dengan itu dan berpikir yang penting kan pengalaman bekerjanya nanti. Masuk akal sih…… Dan yang ketiga mungkin mereka memang sejak awal nggak peduli kuliah jurusan apa, dan kerja dimana, yang penting jalani aja hidup kayak air mengalir, orang kayak gini nih biasanya tipe2 yang nggak punya impian tertentu yang ingin dikejar (mikirnya selow ae).
Kalo dipikr2 sih trus kenapa mereka kuliah lama2 dijurusan yang udah mereka pilih kalo emang pada akhirnya mereka menekuni dan mempelajari hal baru lagi. Memang sebenernya yang Namanya kuliah itu nggak melulu mempelajari yang materi kuliah, kuliah itu adalah masa dimana seseorang mulai belajar berkomunikasi secara dewasa, berorganisasi dengan institusi baik lokal maupun international secara lebih formal, menjalin hubungan dengan banyak orang, bagaimana belajar menyelesaikan masalah dengan baik, menjadi pemimpin yang baik, belajar management utk kehidupan sendiri maupun orang lain, dan banyak hal lain yang dipelajari di masa perkuliaahan. Hal ini lah yang biasanya disebut softskill. Nah biasanya dari banyaknya kegiatan inilah nantinya para mahasiswa mulai bisa memahami dirinya secara utuh dan mulai mengembangkan mimpi baru atau cita2 mereka. Beda dengan zaman SMA yang cara berpikirnya terkadang masih ngambang kayak t*i. Dari gagasan inilah lah saya rasa wajar keluar 3 alasan seperti di paragraph sebelumnya.
Walaupun begitu, Jujur saja, sebenarnya saya agak merasa mubazir dengan hal ini. Sepertinya sih hanya jurusan di bidang medis aja sih yang yang hampir semua lulusanya bekerja di bidang yang sesuai, sedangkan untuk jurusan lainya saya kurang yakin. Kebanyakan orang yang belajar tidak sesuai dengan hatinya tidak akan memberikan hasil yang maksimal, Menurut saya seharusnya sih kita sudah bisa memikirkan karir kita kedepanya sejak mulai dini. Sekolah dan orang tua harusnya mulai mengenalkan hal ini dan mulai menegaskan masalah karir saat anaknya di bangku SMA. Bagaimana jalanya prosesnya, apa yang mereka pelajari, apa yang mereka akan hadapi harusnya mulai dijelaskan tentu saja dengan Bahasa yang mudah dipahami.
Saya sering menonton film2 jepang yang mana biasanya ketika seorang murid SMA sudah masuk di tahun ketiga mereka akan diberi lembaran yang harus diisi dengan tulisan tentang masa depan yang akan mereka pilih. Apakah mereka setelah lulus akan langsung bekerja, jika iya bekerja dimana, atau mungkin mereka akan kuliah, jika iya kuliah dimana dan jurusan apa. Mereka diminat untuk menuliskan masa depan mereka secara rinci. Setelah itu setiap murid akan dibimbing dan diberikan konseling agar bisa menggapai impian nya masing2. Disini guru BK berperan sangat penting.
Sedangkan, dari pengalaman saya pribadi saat masih sekolah di sebuah SMA Negeri yang cukup favorit, saat udah kelas 3 nggak ada yang namanya bimbingan mengenai cita2 kita, yang ada paling promosi dari kampus2 sekitar, dan memberi beberapa contoh orang2 sukses dr kampus tersebut dan jadi sukses dan kaya (semua berhubungan dengan uang) dan itupun hanya sekilas tanpa banyak menjelaskan secara spesifik mengenai minat atau penjurusan dari setiap siswanya secara spesifik, tentang apa saja kesulitan yang dilalui tahap2 an proses dari mahasiswa hingga menjadi sukses. Jika yang dijelaskan hanya yang baik2 saja tentu saja yang Namanya siswa akan tertarik padahal ngak setiap orang bisa mencapai hasil yang sama seperti itu.
Akhirnya kebanyakan murid2 hanya ikut2an aja memilih jurusan dan kampus yang lagi nge trend, tanpa peduli sebenernya minat dan keahlian mereka itu apa. Mungkin memang sebagian kecil ada yang sudah menentukan minat dan cita2 nya sejak awal, tapi hanya segelintir saja. Yang Namanya ruang BK, saya lebih mengenal ruangan ini sebagai ruangan untuk orang2 yang mendapat hukuman saja, setiap orang yang keluar dr ruangan ini pasti dianggap habis melakukan sebuah kesalahan. Saya tidak melihat peran BK sebagai tempat konseling mengenai impian dan cita2 muridnya. Ini hanya pengalaman saya sih, mungkin saja di sekolah lain berbeda.
Masa SMA merupakan tahap awal, tahap berikutnya merupakan di perkuliahan. Entah kenapa sekarang saya melihat banyak banget kampus2 baru yang menawarkan harga murah, tanpa akreditasi dan maupun relasi di perusahaan yang mendukungnya, yang pada akhirnya lulusanya banyak berceceran. Selain itu banyak juga kampus2 besar yang mulai membuka banyak jurusan baru, namun hal itu tidak didukung oleh jumlah dosen yang spesifik di bidang itu serta kurikulum yang sesuai, alhasil lulusanya tidak mempunyai kemampuan spesifik. Ditambah lagi tidak adanya koneksi maupun informasi mengenai perusahaan yang bergerak di bidang jurusan baru tersebut, akhirnya mahasiswa juga kerepotan, akreditasi juga susah untuk diperoleh. Kenapa universitas tersebut membuka banyak jurusan baru, karena jelas yang pertama akan menambah jumlah mahasiswa yang mendaftar dan jelas menambah income, kemudian banyaknya mahasiswa jika diberi dorongan dari kampus yang terkenal tersebut biasanya akan lebih besar juga peserta yang mengikuti2 lomba2 di tingkat local dan international, sehingga kemungkinan untuk berprestasi juga tinggi.
Noted aja sih buat temen2 yang masih SMA, kita boleh punya mimpi tinggi, tapi inget lapangan kerja di Indonesia itu terbatas, so buat kalian yang bermental karyawan dan males ribet ambil aja jurusan yang sesuai dan kemungkinan untuk berkarir itu sudah jelas. Jangan sampe kalian lulus tapi ngambang mau berkarir dimana. Kecuali kalo emang kalian bener2 punya keinginan tinggi dan udah bersiap akan hal itu, biasanya akan selalu ada jalan kok. Buat kalian yang ingin menjadi Scienctist maupun peneliti tentang bidang spesifik, juga harus bersiap diri ya. Penelitian di Indonesia hanya bisa dilakukan terbatas, tentu karena keterbatasan biaya dan peralatan, Jadi Kalian juga harus mulai mengincar tempat2 yang nanti bisa menampung apa yang ingin kalian teliti, bila memang harus pergi keluar negeri, jangan takut, asal kalian bisa mempersiapkan lebih awal (tidak mendadak) baik itu proposal, list peralatan, metode, serta detline penelitian, yang harus kalian siapkan jauh2 hari, dengan bantuan dengan dosen2 yang sudah punya nama baik di kampus kalian pasti ada jalan kok bahkan banyak juga beasiswa di bidang itu. ASAL inget aja, persiapkan matang dijauh jauh hari.
Intinya sih jangan ikut2an, ikuti kata hati kalian, ketika kalian mengerjakan sesuatu yang kalian senangi, maka secara tidak sadar kalian pasti akan berusaha untuk memperjuangkanya tanpa pernah menyerah.
Nggak tau sih artikel ini sebenernya berguna atau enggak, saya nggak punya tujuan apa2 sih. Intinya sih saya mau bilang ke adek2 sekalian, persiapkan mental kalian untuk menghadapi dunia dewasa yaa. Jangan sampe jadi tua dan membosankan , hehehe


Bagikan

Jangan lewatkan

Sistem Penjurusan Kuliah dan SMA di Indonesia
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.