Dari pendapat
dan apa yang saya liat sendiri, dari sekian banyak lulusan perguruan tinggi di
Indonesia sepertinya hanya beberapa persen saja yang bekerja lurus sesuai dengan jurusan yang
diambilnya. Kenapa bisa gitu ya?
Kalo ditanya
kenapa mereka memilih jalan itu, menurut saya ada 3 alasan yang paling sering
keluar dari orang2 yang tersebut, yang pertama yang sekaligus alasan paling
klasik adalah “karena keadaan”, yaa karena memang pada saat itu hanya ada
peluang di bidang lainya, ya mau nggak mau mereka ambil ketimbang menganggur
lama. Jawaban yang paling rasional sih emang. Kemudian alasan kedua adalah
karena mereka memang sejak awal udah salah memilih jurusan di perkuliahaan jadi
pas lulus mereka mencoba untuk mengejar mimpinya yang sebenarnya, yang penting
kan punya title “S1 atau Sarjana”, mereka merasa sudah cukup dengan itu dan
berpikir yang penting kan pengalaman bekerjanya nanti. Masuk akal sih…… Dan yang
ketiga mungkin mereka memang sejak awal nggak peduli kuliah jurusan apa, dan
kerja dimana, yang penting jalani aja hidup kayak air mengalir, orang kayak
gini nih biasanya tipe2 yang nggak punya impian tertentu yang ingin dikejar
(mikirnya selow ae).
Kalo dipikr2 sih
trus kenapa mereka kuliah lama2 dijurusan yang udah mereka pilih kalo emang
pada akhirnya mereka menekuni dan mempelajari hal baru lagi. Memang sebenernya yang
Namanya kuliah itu nggak melulu mempelajari yang materi kuliah, kuliah itu
adalah masa dimana seseorang mulai belajar berkomunikasi secara dewasa,
berorganisasi dengan institusi baik lokal maupun international secara lebih
formal, menjalin hubungan dengan banyak orang, bagaimana belajar menyelesaikan
masalah dengan baik, menjadi pemimpin yang baik, belajar management utk
kehidupan sendiri maupun orang lain, dan banyak hal lain yang dipelajari di
masa perkuliaahan. Hal ini lah yang biasanya disebut softskill. Nah biasanya
dari banyaknya kegiatan inilah nantinya para mahasiswa mulai bisa memahami
dirinya secara utuh dan mulai mengembangkan mimpi baru atau cita2 mereka. Beda
dengan zaman SMA yang cara berpikirnya terkadang masih ngambang kayak t*i. Dari
gagasan inilah lah saya rasa wajar keluar 3 alasan seperti di paragraph
sebelumnya.
Walaupun
begitu, Jujur saja, sebenarnya saya agak merasa mubazir dengan hal ini. Sepertinya
sih hanya jurusan di bidang medis aja sih yang yang hampir semua lulusanya
bekerja di bidang yang sesuai, sedangkan untuk jurusan lainya saya kurang
yakin. Kebanyakan orang yang belajar tidak sesuai dengan hatinya tidak akan
memberikan hasil yang maksimal, Menurut saya seharusnya sih kita sudah bisa
memikirkan karir kita kedepanya sejak mulai dini. Sekolah dan orang tua
harusnya mulai mengenalkan hal ini dan mulai menegaskan masalah karir saat
anaknya di bangku SMA. Bagaimana jalanya prosesnya, apa yang mereka pelajari,
apa yang mereka akan hadapi harusnya mulai dijelaskan tentu saja dengan Bahasa
yang mudah dipahami.
Saya sering
menonton film2 jepang yang mana biasanya ketika seorang murid SMA sudah masuk
di tahun ketiga mereka akan diberi lembaran yang harus diisi dengan tulisan
tentang masa depan yang akan mereka pilih. Apakah mereka setelah lulus akan
langsung bekerja, jika iya bekerja dimana, atau mungkin mereka akan kuliah,
jika iya kuliah dimana dan jurusan apa. Mereka diminat untuk menuliskan masa
depan mereka secara rinci. Setelah itu setiap murid akan dibimbing dan
diberikan konseling agar bisa menggapai impian nya masing2. Disini guru BK
berperan sangat penting.
Sedangkan, dari
pengalaman saya pribadi saat masih sekolah di sebuah SMA Negeri yang cukup
favorit, saat udah kelas 3 nggak ada yang namanya bimbingan mengenai cita2
kita, yang ada paling promosi dari kampus2 sekitar, dan memberi beberapa contoh
orang2 sukses dr kampus tersebut dan jadi sukses dan kaya (semua berhubungan
dengan uang) dan itupun hanya sekilas tanpa banyak menjelaskan secara spesifik
mengenai minat atau penjurusan dari setiap siswanya secara spesifik, tentang
apa saja kesulitan yang dilalui tahap2 an proses dari mahasiswa hingga menjadi
sukses. Jika yang dijelaskan hanya yang baik2 saja tentu saja yang Namanya siswa
akan tertarik padahal ngak setiap orang bisa mencapai hasil yang sama seperti
itu.
Akhirnya
kebanyakan murid2 hanya ikut2an aja memilih jurusan dan kampus yang lagi nge
trend, tanpa peduli sebenernya minat dan keahlian mereka itu apa. Mungkin
memang sebagian kecil ada yang sudah menentukan minat dan cita2 nya sejak awal,
tapi hanya segelintir saja. Yang Namanya ruang BK, saya lebih mengenal ruangan
ini sebagai ruangan untuk orang2 yang mendapat hukuman saja, setiap orang yang
keluar dr ruangan ini pasti dianggap habis melakukan sebuah kesalahan. Saya
tidak melihat peran BK sebagai tempat konseling mengenai impian dan cita2
muridnya. Ini hanya pengalaman saya sih, mungkin saja di sekolah lain berbeda.
Masa SMA
merupakan tahap awal, tahap berikutnya merupakan di perkuliahan. Entah kenapa
sekarang saya melihat banyak banget kampus2 baru yang menawarkan harga murah,
tanpa akreditasi dan maupun relasi di perusahaan yang mendukungnya, yang pada
akhirnya lulusanya banyak berceceran. Selain itu banyak juga kampus2 besar yang
mulai membuka banyak jurusan baru, namun hal itu tidak didukung oleh jumlah
dosen yang spesifik di bidang itu serta kurikulum yang sesuai, alhasil
lulusanya tidak mempunyai kemampuan spesifik. Ditambah lagi tidak adanya
koneksi maupun informasi mengenai perusahaan yang bergerak di bidang jurusan
baru tersebut, akhirnya mahasiswa juga kerepotan, akreditasi juga susah untuk
diperoleh. Kenapa universitas tersebut membuka banyak jurusan baru, karena
jelas yang pertama akan menambah jumlah mahasiswa yang mendaftar dan jelas
menambah income, kemudian banyaknya mahasiswa jika diberi dorongan dari kampus
yang terkenal tersebut biasanya akan lebih besar juga peserta yang mengikuti2
lomba2 di tingkat local dan international, sehingga kemungkinan untuk
berprestasi juga tinggi.
Noted aja sih
buat temen2 yang masih SMA, kita boleh punya mimpi tinggi, tapi inget lapangan
kerja di Indonesia itu terbatas, so buat kalian yang bermental karyawan dan
males ribet ambil aja jurusan yang sesuai dan kemungkinan untuk berkarir itu
sudah jelas. Jangan sampe kalian lulus tapi ngambang mau berkarir dimana.
Kecuali kalo emang kalian bener2 punya keinginan tinggi dan udah bersiap akan
hal itu, biasanya akan selalu ada jalan kok. Buat kalian yang ingin menjadi
Scienctist maupun peneliti tentang bidang spesifik, juga harus bersiap diri ya.
Penelitian di Indonesia hanya bisa dilakukan terbatas, tentu karena keterbatasan
biaya dan peralatan, Jadi Kalian juga harus mulai mengincar tempat2 yang nanti
bisa menampung apa yang ingin kalian teliti, bila memang harus pergi keluar
negeri, jangan takut, asal kalian bisa mempersiapkan lebih awal (tidak mendadak)
baik itu proposal, list peralatan, metode, serta detline penelitian, yang harus
kalian siapkan jauh2 hari, dengan bantuan dengan dosen2 yang sudah punya nama
baik di kampus kalian pasti ada jalan kok bahkan banyak juga beasiswa di bidang
itu. ASAL inget aja, persiapkan matang dijauh jauh hari.
Intinya sih
jangan ikut2an, ikuti kata hati kalian, ketika kalian mengerjakan sesuatu yang
kalian senangi, maka secara tidak sadar kalian pasti akan berusaha untuk
memperjuangkanya tanpa pernah menyerah.
Nggak tau sih artikel
ini sebenernya berguna atau enggak, saya nggak punya tujuan apa2 sih. Intinya
sih saya mau bilang ke adek2 sekalian, persiapkan mental kalian untuk
menghadapi dunia dewasa yaa. Jangan sampe jadi tua dan membosankan , hehehe
Bagikan
Sistem Penjurusan Kuliah dan SMA di Indonesia
4/
5
Oleh
Ard