Saturday, August 11, 2018

Pertama Nonton Film Asia (Best Korea n Jepang Movie)



Dulu waktu saya masih sekolah, sekitar tahun 2000 an akhir, paling males tuh yang namanya dengerin orang ngobrol tentang film Asia. Kesanya cengeng, nggak gentle men, dan lemah, bahkan saya selalu ngehindari dan menutup mata padahal belum pernah nonton film2 Asia lohh. Padahal waktu itu kan lagi zamanya korea, Jepang  dan film Thailand tuh yang banyak tayang di TV.
Sampe pada akhirnya, sekitar tahun 2012 atau 2013 mungkin. Jadi saya yang waktu itu megang HDD eksternal sepupu entah lupa ada keperluan apa. Intinya sih saya ngelihat ada banyak banget koleksi film Asia dari berbagai negara, dengan berbagai genre. Karena saat itu lagi senggang, iseng saya nyoba nonton salah satu film Asia. Film yang pertama saya tonton saat itu film Jepang judulnya “Heavenly forest” atau dalam versi jepang nya berjudul “Tada kimi wo Aishiteru”.



Kesan pertama saat saya nonton filmnya. “Amazing”, jadi gini rasanya yang dirasain orang orang……… Setelah nonton film ini serasa ada hati saya yang tertinggal di dalam filmnya, termenung saya sampe mungkin 3-4 harian nggak bisa nnton film lain, dan terus terngiang tentang kisah di film itu. Biasanya kalo saya nonton film romantic Indonesia atau pun Amerika, paling pas nontonya aja kebawa suasana, trus pas udah selesai nonton ya udah, apalagi film Indonesia, entah kenapa belum ada film yang bikin saya dapet feelnya, Bahkan AADC yang katanya legend itu pun saya nggak dapet feelnya.
Next setelah Move on dari film Jepang pertama saya kemudian next saya coba lagi nonton film Asia. Kali ini film Korea, yang berjudul My Sassy Girl….. Setelah nonton, “Again”, saya kebawa suasana…. Walaupun nggak seperti film heavenly Forest yang endingnya cukup tragis, My Sassy Girl mempunyai ending bahagia, dimana kedua main karakter di pertemukan dan sepertinya mereka hidup bahagia. Tapi perjalanan kedua karakter menuju ending ini bener bener mengalun begitu baik, Durasi 2 jam lebih namun fokus story hanya kepada kedua main karakter aja, tidak ada perebutan cowok atau cewek, tidak ada pertengkaran alay, tidak ada kebencian dan dendam. Heran saya, bagaimana mereka bisa membungkus sebuah film yang bergenre pure Romantis seperti ini.



Next film yang saya tonton adalah Film Korea lagi yang berjudul “The Classic”, waktu itu film ini sangat langka, saya dapet rekomendasi dari Kaskus, dan nyari linknya sampe berbulan bulan, hingga saya telusuri warnet2 yang menyimpan film2 sepanjang kota malang tapi nggak nemu juga. Suatu hari secara nggak sengaja akhirnya ketemu film ini di webuah blog luar negeri, itupun saya dapetnya yang versi VCD dan terdiri dari 2 part. Mungkin aja saat ini lebih mudah buat dapetin film ini di kualitas yang lebih baik, karena udah banyak banget website penyedia film bajakan di internet, hehehe. Setelah saya mencoba dan selesai nonton film ini. Fix,…. The Best Romantis, Film dengan tema dan ost music classic yang bener2 beda dari film lainya. Yang belum nonton film ini rugi banget deh.
Dari 3 film itulah saya mulai membuka diri dengan film Asia, Saya tau apa yang orang rasain ketika nonton film2 romance Asia. Entah kenapa saya merasakan perbedaan besar antara garapan2 film romance di Negeri Asia lain dengan di Negeri kita. Di mulai dengan acting, Bukan berarti saya bilang acting pemain kita kurang bagus hanya saja Film2 Korea maupun Jepang mampu memberikan chemistry lebih, antar karakter terlihat benar2 terhubung dari ketika mereka pertama bertemu hingga di akhir story. Perubahan kedekatan bener bener terasa, Seakan akan mereka bener bener mengalami hal tersebut padahal hanya sebuah film. Kemudian story, dari yang pernah saya lihat di film kita storynya agak membosankan mungkin bagi mereka yang jarang nonton film luar dengan story yang lebih bagus akan puas, tapi bagi kita yang udah banyak dijejali oleh film2 romantis pasti akan merasa “Mmmm kok biasa aja ya filmnya”. Kemudian dari sisi music atau backsound, Coba ya kalo nonton film2 yang di directory oleh “Kwak Jae Yong” maaf ya kalo salah ketik nama, film2 seperti The classic, My Sassy Girl, Cyborg She, Windstruck, dll. Film2 tersebut mempunyai kekuatan di sisi music, mereka menggunakan music dan instrument khusus dan khas yang hanya ada di film mereka, bukan hanya make lagu yang udah tenar trus dijadiin soundtrack seperti kebanyakan film kita. Coba deh tonton dan perhatiin. Sampe sekarang soundtrack2 instrument film2 teresbut masih saya simpan di hard drive dan masih sering saya dengar.
Kemudian di pengemasan akhir, film luar mampu mengemas film mereka begitu rupa sehingga layak untuk ditonton, bahkan film Crazy little think Call Love (Thailand) yang memiliki story pasaran, yaitu seorang gadis buruk yang akhirnya berusaha dan berubah lebih baik demi orang yang dia suka. Tapi mampu menyuguhkan tontonan yang bener2 layak untuk ditontong, baik dari segi nilai kehidupan, persahabatan, sekolahan, dan cita cita. Smeua mampu dikemas rapi dan nggak terlihat seperti sebuah film dengan tema pasaran, malah sebaliknya. Kita bisa lihat banyaknya review positif dari banyak penonton dunia.
Saya tidak membicarakan film Amerika disini. Sebenernya film amerika romantic juga cukup bagus, acting dan pengemasan mereka menarik, Ost nya juga, tapi entah kenapa budaya mereka yang terlalu bebas dan gaya komunikasi mereka juga bebas yang membuat feel yang saya dapat ketika menonton tidak sehebat ketika saya nonton film2 Asia.
Saya merasa menyesal sekarang, harusnya sebelumnya saya tidak meremehkan film2 Asia. Kalo seandainya saya udah mengenal film2 ini sedari dulu pasti saya bisa menyikapi banyak hal dengan berbeda. Banyak hal yang saya dapat dari film2, mulai dari cara bersikap, cara berkomunikasi, cara bertanggung jawab akan sesuatu, dan cara agar tidak mengecewakan orang lain, serta banyak hal lainya. Mungkin sebagian terasa agak lebay, tapi kalo kita bisa mengaplikasikan tindakan kita sesuai dengan keadaan dan cara kita harusnya bisa menjadi hal yang positif.

Bagikan

Jangan lewatkan

Pertama Nonton Film Asia (Best Korea n Jepang Movie)
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.