“Hana And
Alice”, film Jepang yang dirilis tahun 2004 dan sejak lama ingin ditonton tapi
Cuma jadi wacana. Dulu waktu zaman kuliah nyariin link download buat film ini
susah banget, padahal film2 jepang lainya mudah. Kira2 sekitar tahun 2012-2014
kayaknya. Akhirnya film ini pun terlupakan dari list nonton. Baru2 ini nggak
sengaja nemuin film ini lagi pas ubek2 list Jepang di LK21, So tanpa pikir
Panjang langsung sedot dan tonton. Sesuai dengan yang saya ekspektasikan, film
ini good banget storynya walaupun terlalu lambat alur ceritanya tapi entah
kenapa bisa kebawa suasananya, persahabatan antar Hana dan Alice bener2 luar
biasa. Bagaimana mereka bermain, bercanda, dan bertengkar bener2 jadi warna
yang membuat film ini menarik, apalagi dari acting kedua main karakternya so
good dahhh. Tapi kali ini saya nggak akan ngebahas mengenai resensi atau review
mengenai film ini, karena udah banyak web atau blog yang ngereview, hehehe udah
nggak butuh review lagi lahh kayaknya..
Salah satu
yang paling racun dari film ini menurut saya adalah karakter Alice, sejak menit
menit awal karakter Alice ini udah menarik hati saya as seorang penikmat film
as seorang lelaki juga. Yu Aoi sebagai pemeran Alice bener2 bagus. Sebelumnya
sempet liat acting Yu Aoi di film Tokyo Ghoul tahun lalu sebagai Rize yaitu seorang
ghoul yang badas, nggak nyangka di film Hana and Alice Yu Aoi bener2 kawai,
waktu itu mungkin dia masih teenager ya jadi ceria nya dapet, kalo di Tokyo
Ghoul kan dianya mungkin udah menginjak kepala 3 dan lebih dewasa.
Alice
merupakan gadis yang ceria, aktif, namun masih sangat polos. Keisengan pertama
si Alice lah yang membuat awal story dari film ini berjalan. Yaitu saat dia
mengajak Hana menguntit seorang siswa laki2. Tapi kan si Alice cuma iseng
sedangkan si Hana mengangggap itu serius, story pertama dimulai dari situ. Kalo
diliat dari before story sih yang membuat sih Hana mau keluar untuk sekolah dan
mengikuti balet ya si Alice, sebelumnya kan si Hana seseorang yang suka
mengurung diri di rumah.
Alice sangat
setia kawan dan penyabar, bagaimana nggak. Sepanjang film berlangsung saya
melihat bagaimana egoisnya sifat Hana, Hana bahkan nggak mau nemenin Alice
ketika dia harus pergi ke Harajuku ketika ingin mengikuti casting, padahal
minimal seharusnya kan si hana bisa ngasih semangat. Bahkan Hana mulai sering
meminta bantuan (memanfaatkan) Alice untuk mendapatkan laki2 yang dsukai. Hana
juga sempet mendorong Alice di Pantai hanya karena si Alice bercanda. Di sisi
lain, Alice menerima ajakan Hana kalo mereka berhenti berteman (pura2) karena
seorang lelaki. Alice juga mau mengikuti semua sandiwara yang Hana suruh. Di
film ini saya tidak melihat perjuangan si Hana sedikitpun demi si Alice.
Sedangkan si Alice banyak berjuang demi persahabatanya dengan Hana. Walau
begitu Alice tetep tersenyum dan ceria, tanpa meminta balasan kepada Hana.
Alice bukanlah
seorang yang berasal dari keluarga bahagia. Sepertinya Orang tua nya bercerai,
di film diceritakan kalo ibunya sering ganti2 pacar. Sedangkan di scene lainya
Alice bertemu dengan Papa nya diluar, saat itu lah salah satu scene yang saya
suka, bagaimana Papanya mengajak Alice untuk bermain, makan, dan mengajarkan
beberapa trik untuk bermain kartu, serta memberikan wejangan kata2 mutiara.
Dari Papanya juga Alice bisa mendapatkan pengalaman untuk mengikuti sandiwara
Hana. Hubungan ayah anak ini terlihat sangat erat, tidak ada Batasan seperti
seorang sahabat, Alice bahkan beberapa kali mengucapkan kata “mesum” ketika
berbicara dengan Papa nya seperti saat Papa nya ingin melihat Alice mengenakan
seragam sekolah. Hana juga sangat menyayangin Ayahnya dilihat dari cara nya
memandang Ayahnya saat mereka berpisah Hana juga beberapa kali bertanya kapan
bisa bertemu lagi yang tidak bisa dijawab oleh ayahnya, Alice juga mengucapkan
“Papa Wo Ai Ni” di akhir perpisahan.
Berbeda dengan
rumah Hana yang rapi indah dan dipenuhi bunga, rumah Alice sangatlah
berantakan. Barang tergeletak dimana dan sangat kotor. Ibunya sendiri tidak
pernah ngurusin rumah maupun memasak, bahkan sempat tidak mengakui Alice sebagai
anak ketika berpapasan saat sedang berpacaran di suatu tempat. Tapi saat
dirumah, hubungan Ibu anak itu nggak ada masalah, masih saling sapa dan
bercanda seperti biasa. Alice seperti nya sudah memahami dan menerima sifat
ibunya ini, mungkin dari sinilah Alice belajar menjadi sabra dan nggak terlalu
memikirkan hal negative, serta terus ceria dan tersenyum.
Alice
merupakan seorang yang pekerja keras, terbukti saat dia sendiri pergi menggapai
cita2nya sebagai model tanpa dukungan dari keluarga maupun sahabatnya, dia
terus mencoba pergi ikut casting, meski beberapa kali gagal, bahkan beberapa
kali hanya sebagai model yang tidak penting, namun karena kegigihanya di akhir
movie akhirnya dia mendapatkan job dan menjadi model di sebuah cover majalah.
Hana mungkin memberi semangat atau dukungan kepada Alice namun tidak terlihat
kali ya, nggak tau juga soalnya di akhir si hana pun membeli Majalah yang Alice
sebagai modelnya dan turut ikut senang.
Di akhir story
persahabatan mereka tetap terjalin dengan erat, Hana sebenarnya bukan orang
yang benar2 egois, hanya saja dia sangat pencemburu, namun sifat Alice yang sabar
dan periang membuat persahabatan mereka di film ini sama sekali tidak ternodai.
Dari awal hingga akhir nggak ada pertengkarang serius hanya ada beberapa
perbedaan pendapat saja nggak kayak film kita yang banyak banget drama2 nya
antar sahabat, hehehe
Intinya sih
suka banget sama sifatnya Alice, bisa dibilang selain ceria, sabar, dan
penyayang, Alice ini juga dengan keplosanya sangat lah berani mengambil
keputusan, jujur, dan tidak sombong padahal dia itu punya wajah yang cantik dan
memiliki keahlian balet yang bagus. bener2 sesuai dengan wanita idaman saya
sih, hehehe.
Next movie yang ingin saya tonton adalah “The case of Hana and
Alice”, film ini merupakan animasi yang merupakan prequel story dari Hana and
Allice yang dirilis tahun 2015. Dari synopsis nya sih film ini menceritakan
awal cerita bagaimana pertemuan dan awal persahabatan antara Hana dan Alice.
Film animasi ini di direktori oleh orang yang sama dengan yang mendirektori
Hana dan Alice di tahun 2004. Sedangkan pengisi suaranya juga merupakan pemeran
Hana and Alice di 2004, lagi2 penasaran dengan suaranya Yu Aoi, hehehe. Besok
sih rencananya mau nonton, jadi nggak sabar.
Bagikan
Hana and Alice (2004) - Sifat Alice Merupakan Gadis Idaman
4/
5
Oleh
Ard