Pertemuan dan perpisahan merupakan hal yang
biasa. Moment ini udah sering banget saya temui, baik ketika masih sekolah,
kuliah, maupun event dan kegiatan lainya. Tapi kali ini rasanya berbeda, saya
merasa separuh nyawa saya pergi, mungkin agak alay sih, tapi emang itu yang
lagi saya rasain saat ini.
Bulan Januari saya dapet info dari Facebook,
kalo Balai Diklat Industri Denpasar (BDI) lagi ngebuka pendaftaran untuk
pelatihan pembuatan animasi 3D. Karena posisi saya deket dan emang lagi
interested juga dengan animasi, saya langsung daftar aja tuh. Awalnya sih saya
kira cuma kayak les biasa aja, yang mana pertemuanya sekali seminggu selama
sebulan, dan hanya mendapat materi dasar.
Minggu berikutnya pun saya dapet Telfon dari
salah satu pegawai BDI, yang mana saya diberitahukan bahwa saya lolos menjadi
salah satu peserta diklat, expresi saya biasa aja sih sebenernya, kemudian mbak
tersebut menawarkan saya apakah saya sudah mendapat izin dari orang tua, karena
katanya selama sebulan nantinya saya akan di tempat tinggalkan di asrama BDI.
What….!!!! Penjelasan singkat tersebut langsung membuat saya kaget. Ternyata
ini merupakan program rutin dari kementrian perindustrian, yang mana memberikan
pelatihan intensif yang bertujuan untuk membentuk masyarakat yang kompeten dan
siap kerja khususnya di Bidang animasi. Mendengar penjelasan tersebut saya
langsung mengiyakan saja. Saya pikir kapan lagi saya dapet kesempatan untuk
mendapat ilmu intensif seperti ini, bisa bertemu dengan teman baru, bisa
bertemu peluang baru, udah gitu dibiayai lagi.
Hari H pun tiba, sebelumnya seluruh peserta
diklat sudah dihubungkan dalam sebuah grup di WA. Jadi kami bisa saling menyapa
bahkan sebelum diklat dimulai. Diawali dengan sedikit perasaan gugup saya
mendatangi Gedung BDI yang sudah sangat tidak asing lagi (sebelumnya saya
pernah mengikuti suatu event di sana). Saat diantarkan ke kamar asrama saya
cukup kaget, saya pikir saya akan di tempatkan disebuah kamar kecil dengan 4
bed bertingkat dalam satu kamar, seperti saat saya belajar di Pare tahun lalu.
Bayangan saya tersebut langsung patah, saya ditempatkan di sebuah Gedung yang
cukup elit. Kamarnya pun sangat luas untuk ukuran 2 orang per kamarnya. Tembok
yang kokoh, ruangan full AC, TV LCD, bed yang empuk, guling, selimut, sofa,
berbagai jenis lampu yang dapat dinyalakan sesuai dengan fungsinya, kamar mandi
dalam dengan wc duduk dan shower, serta jendela yang luas. Mungkin bisa saya
bilang sekelas hotel tingkat menengah kali ya. Dari sini saja saya langsung
tersenyum, ternyata ada fasilitas seperti ini yang diberikan oleh pemerintah
dan baru saat ini saya sadar.
Asrama bukanlah hal yang paling penting. Teman
teman seperjuangan disini merupakan poin paling penting. Mulai dari hari
pertama yang diisi dengan aktivitas bermain games ringan, persahabatan kami 24
orang mulai terbentuk. Hingga hari hari setelahnya kekeluargaan kami terus
terbentuk. Kami harus bangun jam 7 pagi dan bersiap untuk sarapan, setelah itu
langsung masuk kelas, hingga sore hari sekitar jam 5 sore. Setelah itu biasanya
kita nge gym (disana disediakan tempat gym juga). Kesibukan saya selama diklat
nggak cuma ini saja, terkadang saya dan sebagian besar teman saya yang masih
pemula dalam dunia animasi, haru kembali ke Laboratorium saat malem nya untuk
mengulang pelajaran sebelumnya ataupun mengerjakan tugas yang diberikan.
Mungkin kebersamaan ini, visi dan misi yang sama membangun rasa saling percaya
dan saling mendukung selama diklat berlangsung.
Terkadang, saat malam hari nya, kita biasa
bermain UNO maupun werewolf. Kebersamaan kami makin terbangun lagi saat minggu
ketiga, saat liburan kita semua menyewa bisa dan berlibur area wisata di Bali.
Mulai dari pantai Pandawa, Uluwatu, hingga Blue point. Benar benar hari yang
melelahkan, memang bukan liburan terbaik yang pernah saya alami, tapi liburan
ini cukup berkesan dan nggak akan saya lupakan di sisa hidup saya.
Diklat yang saya ikuti adalah Diklat pembuatan
animasi 3D, diklat ini secara spesifik belajar tentang bagaimana menganimate
sebuah model 3D animasi khususnya agar sesuai dengan 12 prinsip animasi. Dalam
satu kelas saya terdapat 24 murid yang berasal dari berbagai kota yang berbeda
di Indonesia, Selain diklat ini ternyata
ada banyak kelas diklat yang lain juga, adal diklat pembuatan storyboard,
pembuatan layout, pembuatan modelling, pembuatan rigging, dan lainya yang
berhubungan dengan animasi. Ada banyak banget fasilitas yang ditawarkan yang
benar2 menguntungkan peserta diklat yang tidak bisa saya share disini, yang
pasti Diklat ini merupakan diklat terbaik yang pernah saya ikuti. Thank you
banget Kemenperin, Thank you BDI, Thank you semua Teman teman seperjuangan.
Bagikan
Pengalaman Seru Diklat di Balai Diklat Industri (Terlatih Kompeten, Siap Kerja)
4/
5
Oleh
Ard