Sunday, June 4, 2017

When Your Dream Go Away


 

               Ada saat dimana kita kita mendapat kebahagiaan yang teramat sangat dan ada juga saat dimana kita mengalami keterpurukan yang sangat dalam. Saya adalah manusia biasa, dengan kemampuan biasa, ahlak biasa, dan berasal dari keluarga biasa. 23 tahun telah berlalu sejak pertama kali saya hadir di Bumi ini, dan selama 23 tahun itu pula banyak banget hal yang saya sesali.

Sudah satu setengah tahun sejak saya lulus S1 dari sebuah perguruan tinggi yang cukup ternama di Indonesia. Saya punya impian untuk melanjutkan study saya ke Negeri Sakura, kenapa? Yah ada banyak faktor lah pokoknya….. tahun lalu saya benar benar buta, saya mengejar scholarship hingga mati matian, saya belajar untuk TOEFL (waktu itu masih diperbolehkan untuk menggunakan TOEFL), saya mempelajari materi dan proposal mengenai research yang dulu saya pernah lakukan saat kuliah. Hampir 10 hingga 12 jam setiap harinya saya gunakan untuk belajar, gilaaa, ini masa dimana saya bener bener paling gila gilaan untuk belajar.

Salah satu beasiswa yang ingin saya kejar adalah LPDP. Kemampuan bahasa inggris saya yang hancur hancuran membuat saya sangat mengejar LPDP, dimana ada peraturan jika kita mendapatkan LOA (Letter of Acceptance) kita tidak diwajibkan untuk menggunakan sertifikasi Bahasa lagi. Saya berusaha untuk ngedapetin LOA ini, hampir setiap hari saya mencoba menghubungi professor di jepang by email (setiap hari 1 email ke professor yang berbeda). Berbagai penolakan udah saya dapetin, mulai dari yang nggak ada kuota, research tidak sesuai, dan bahkan ada yang nggak bales sama sekali.

Jadi suatu hari, ada salah satu email professor dari suatu Universitas terbaik di jepang sana. Email tersebut menyatakan kalo beliau interested dengan penelitian yang saya lakukan. Tapi untuk dapat masuk ke Lab nya beberapa komponen penelitian harus disesuaikan agar sesuai, so tanpa pikir panjang saya pun mengiyakan, beberapa hari kemudian setelah diskusi panjang, saya mendapat Email yang berisikan sebuah file pdf yang dalamnya berisi sebuah statement bahwa beliau menerima saya sebagai murid bimbinganya. Saat itu saya kira perjalanan saya ke Jepang udah sangat dekat, saya merasa diatas angin dan menganggap 1 kaki saya sudah berada di jepang.

 Ternyata nggak semudah itu, setalah saya pelajari lebih lanjut, ternyata LOA yang diterima LPDP adalah LOA yang unconditional yang langsung diterbitkan resmi oleh Universitasnya. Jadi ternyata miliku ini sifatnya masih conditional, karena untuk dapetin dokumen resminya, saya harus mendaftarkan diri langsung ke Univ nya. Nah, saya pun mencoba browsing lebih lanjut, untuk bisa mendaftar di fakultas tersebut saya harus menyiapkan beberapa dokumen dan harus membayar Fee sebesar kalo nggak salah sih 10rb yen. Nah masalah utamanya adalah terdapat persyaratan GRE, ohh men apalagi coba GRE itu….. saya coba search di internet, dan saya pun langsung merasa TOEFL aja entah aku mampu atau enggak, ini apalagi GRE, mana biaya tesnya mahal lagi… disini saya udah ngerasa down ……..

 Singkat cerita 2 periode pendaftaran LPDP pun telah lewat (saat itu ada 4 periode pendaftaran), dan saya masih belum bisa memenuhi persyaratan pendaftaran. Saya mencoba untuk mengikuti les di Pare (Kampung Inggris Kediri) selama sebulan untuk program TOEFL. Setelah sebulan saya coba untuk ikut Tes TOEFL, dan hasil akhirnya, masih sedikit dibawah 550 (minimal requirement LPDP). Oke so the last opportunity LPDP for 2016 pun menghilangkan begitu saja. Saya masih punya LOA dari professor, dan saya pun masih kadang ber-emailan dengan professor tersebut. Saya pikir saya nggak boleh putus asa. Saya pun mendapat informasi mengenai private scholarship, dimana beasiswa ini memberi kan full biaya dan uang saku yang cukup tinggi, tidak ada persyaratan minimum TOEFL, tapi kuota yang tersedia hanya 3 kursi saja. So saya pun ingin mencoba beasiswa ini. Saya melengkapi semua dokumen yang ada, yang menempuh perjalanan panjang ke Malang untuk memperoleh surat referensi Dosen. Setelah dokumen terkumpul, saya langsung kirim ke pihak penyelenggara beasiswa. Sisanya tinggal doa.

2 bulan saya menunggu, sekarang sudah Jannuari 2017, dan waktu dimana pengumuman diumumkan pun akan tiba, akhir januari entah tanggal berapa saya lupa, ada email masuk. Yappss ternyata email dari panitia beasiswa. Saya langsung mencoba membuka email tersebut dan membacanya dengan semangat, tapi baru setengah parangraf yang say abaca, rasanya dada udah sakit banget, yapss saya gagal, oke gagal lagi untuk yang kesekian kalinya. Saya ngerasa kayak, everything I did in 2016 was useless.

Saya nggak tau, apa yang harus saya sampaikan ke professor yang udah ngasih saya LOA, saya nggak tau apa yang harus saya katakan kepada Dosen yang udah ngasih saya referensi, kepada temen2 dan orang orang yang udah ngedukung. Hingga saat ini pun saya belum berani mengatakan apa apa kepada mereka, yapps I am Sucker and I don’t know what should I do…..

Yapss kegagalan kegagalan yang sudah saya peroleh mengingatkan saya kepada masa lalu, sejak kecil saya emang bukan pilihan utama, orang tua saya pun nggak pernah memilih saya sebagai pilihan utama mereka, sejak kecil saya emang selalu kalah, dan bodohnya hingga detik ini pun saya masih belum bisa memenangkan apapun.

Sekarang saya harus memulai lagi semuanya sejak awal. Peraturan baru dari Monbukagakusho (beasiswa pemerintah Jepang) mengharuskan TOEFL 570, dimana tes toefl di Bali saya rasa juga sudah nggak ada lagi, bingung mau re-test dimana. Disisi lain peraturan baru LPDP telah menghapuskan TOEFL dari persyaratan mereka. Jadi saya harus fokus ke IELTS yang mana pastinya bakalan lebih susah dan mahal. Saya juga sedang mempelajari Bahasa Jepang, namun persyaratan minimal N2, untuk sertifikasi Jepang terasa sangat sulit untuk diraih, bahkan untuk orang lulusan sastra Jepang sekalipun, apakah lagi bagi saya, mungkin mustahil. Entah bagaimana nasib saya kedepanya, apakah Jepang memang begitu sulit untuk dijangkau untuk makhluk seperti saya ????




Bagikan

Jangan lewatkan

When Your Dream Go Away
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.