Tuesday, April 9, 2024

Apa benar BPJS ada limitnya? inap 3 hari? pelayananya kurang? pengalamanku pake BPJS di 2024

 


Berawal dari sebuah postingan di sosmed yang mengatakan kalo BPJS itu nggak enak, makenya ribet, harus antri, ada limitnya, serta maksimal cuma 3 hari aja rawat inapnya. Menanggapi hal itu aku jadi ingin cerita pengalaman aku sendiri menggunakan BPJS untuk lahiran anak pertama di salah satu Rumah Sakit Umum di daerah Denpasar.  

Aku sendiri pernah denger dari kerabat dan dari teman2 yang udah pernah menggunakan BPJS untuk lahiran khususnya caesar, cuma memang setelah aku pikir2 mereka itu lahiranya di RS swasta ya. Mereka sendiri emang pernah bilang, bahwa BPJS ada limitnya, kemudian ada yang bilang antrianya lumayan, dan di RS tertentu ada yang jika kasusnya operasi Caesar, cuma di beri kesempatan nginep semalam saja, setelah itu disuruh pulang atau jika ingin melanjutkan menginap harus membayar regular. Selain itu juga biaya yang di tanggung tidak full dari BPJS ada juga biaya lain2 yang tetap harus kita bayarkan sendiri.

Ada juga beberapa ulasan yang aku baca di google maps di beberapa RS, ada yang menulis bahwa pengguna bpjs pelayananya kurang baik, entah antrinya lama ataupun susternya yang tidak ramah dan lain lainya. Intinya emang sepertinya banyak pihak yang mendapatkan pelayanan yang kurang baik ketika menggunakan bpjs, entah apapun itu. 

Jadi apakah hal itu benar?


Menurutku sih ya, yang namanya pelayanan kurang baik mungkin bisa jadi diakibatkan oleh oknum tertentu saj, yang mungkin udah lelah kerja dan banyak ketemu pasien kurang sopan di hari itu, jadi bisa saja karena itu mempengaruhi pelayananya ke pasien selanjutnya. Atau juga bisa jadi memang kebetulan saat orang yg menggunakan bpjs ke rs emang kondisi rs lagi rame aja sehingga terkesan pelayananya lama. Padahal sebenarnya tidak, atau bisa jadi karena emang ada bbrp kebijakan dr RS swasta tertentu yang memang lebih mengutamakan pasien umum, menurutku sah sah aja. Lagi pula kebanyakan orang yg speak up kan orang yg mendapatkan pelayanan kurang baik, orang yg sudah mendapatkan pelayanan baik biasanya cenderung diam kan, dan aku yakin ada banyak orang yg sebenarnya sangat tertolong dengan adanya bpjs ini dan juga merasakan pelayanan yg baik, cuma nggak speak up aja salah satunya aku.

Ini Pengalaman pribadi ku sendiri. Jadi di bulan januari awal tahun ini, karena kondisi tertentu istri masuk ugd, dan harus di rawat di RS sampe kondisi stabil. Saat itu Istri sedang hamil hampir masuk usia ke 8 bulan. Awalnya istri cuma pengen cek lab di puskesmas, ini berdasarkan rekomendasi dari RS pas terakhir kita USG. Pas di Puskesmas istri ku kebetulan lagi make bpjs, terus setelah hasil dari lab nya keluar, pihak Puskesmas bilang kalo kondisi istri sedang kurang baik dan sewaktu2 bisa kejang karena ada gejala preklamsi apalah gitu, alhasil pihak Puskesmas langsung nelpon dan meminta izin untuk merujuk Istri ke Rumah sakit yang ditunjuk.

Awalnya istri sempat menolak ya, karena ingin pergi ke RS sendiri, ke rs yang sudah biasa kita datangi untuk kontrol penyakit dalam dan kandungan. Namun pihak puskesmas sendiri tidak membolehkanya, katanya sih udah prosedur, dan tidak boleh ditunda lagi. Selain itu juga karena sejak awal menggunakan bpjs, pihak puskesmas mengatakan tidak perlu khawatir masalah biaya, semua sudah dirurus. dan lagi pula kalo sampe istri di lepas gitu aja, dan ternyata ntar ada apa apa, maka pihak puskesmas lah yang disalahkan.

Singkat cerita istri sudah hampir seminggu rawat inap di RS, dan karena kondisi semakin kurang bagus dokter nelpon dan bilang harus segera mengambil tindakan operasi caesar. Aku yang saat itu masih ada di tempat kerja, langsung minta izin dan otw ke RS. disana Dokter menjelaskan panjang lebar mengenai istri, hingga memberikan kesimpulan dan rekomendasi akhir menurut dokternya yaitu Operasi, jika setuju, maka Ruang operasi akan disiapkan dan akan di lakukan langsung di hari ini.

Intinya sih hari itu istriku melakukan operasi cesar.. Pasca operasi, istri masih harus menginap di ruang ICU selama kurang lebih 3 hari dikarenakan kondisinya yang masih sangat tidak stabil, disisi lain bayi kami juga dibawa ke incubator karena masih prematur, dan menginap disana kurang lebih 5 hari. Dimana selama di incubator tidak ada yang bisa menemui si kecil kecuali Ibunya, dan karena Ibunya masih di Ruang ICU maka benar2 keluarga kami nggak ada kontak dengan si kecil.

Jadi total menginap di RS untuk istri dan bayi kurleb hampir 2 minggu.

 Seminggu sebelum operasi dan sisanya pasca operasi, dimana total biaya di Invoice yang aku terima adalah kurang lebih 20juta, dimana 16 juta lebih untuk biaya perawatan dan operasi Istri, dan 3,5 jutaan untuk biaya perawatan bayi.

Dan coba tebak, dari seluruh biaya tersebut, berapa jumlah yang aku keluarin?? Nol Rupiah ……

jadi dari seluruh biaya RS sama sekali nggak ada pemungutan biaya, termasuk biaya administrasi dan obat obatan, paling cuma beberapa kali aja, aku harus beli obat2 an tambahan keluar karena emang di RS lagi kosong obatnya, dan itu pun cuma ratusan ribu aja. Jadi keseluruhanya di tanggung oleh BPJS, dan nggak ada batasan hari, nggak ada batasan biaya, dan juga nggak ribet proses nya…

Semua ini real pengalaman aku pribadi, Aku taunya dari mana bisa buat statement itu? pertama aku bilang nggak ada batasan hari, nah ini bisa dilihat dari total 2 minggu perawatan istri saya, selain itu pada awalnya istri sempat meminta ke dokter untuk dipulangkan karena udah nggak betah di RS, tapi karena kondisi istri saya masih tidak stabil, Dokter selalu aja nolak, dia selalu bilang “Nggak boleh ya, nggak boleh pulang kalo belum stabil, karena nanti kalo pulang trus ada apa apa, malah saya yang dimarahin nanti, fokus aja ke kesehatan ya, harus bisa sembuh”. Nah dari sini aku pikir kayak, ini bener bener tanggung jawab banget ya pihak RS nya, pokoknya kalo nggak sehat nggak boleh pulang lahh, dan disana pun pelayananya cukup baik, makananya juga enak sih menurutku. dan seluruh perawatnya ramah ramah.

Terus kalo perkara nggak ada batasan biaya, aku sih nggak bisa mastiin sih, cuma sejak awal emang pihak administrasi dan kasir sama sekali nggak mention aku selama beberapa kali mampir kesana. kemudian mengenai proses nggak ribet. Nah ini mungkin nggak berlaku ke semua RS ya, karena setiap RS pasti kebijakan nya berbeda beda. yang pasti sepengalaman aku sih saat itu aku puas banget dan nggak ngerasa ribet, sejak awal ngurus administrasi semua sudah di jelasin dengan detail, mengenai persyaratan dan aturan disana. Dan sebagai info tambahan, pada awalnya nama istri di Kartu BPJS dan di KTP berbeda, dan awalnya di tolak untuk di pake di RS itu, padahal di puskesmas bisa bisa aja dipake. Cuma mereka nggak serta merta nolak gitu aja, mereka ngasih solusi. mereka minta copy KTP istri, dan kemudian bantu ngurus ke BPJS. intinya sih mereka bakal coba ngurusin supaya bisa lebih cepet, tapi seandainya tidak bisa, nah kita nya disurub untuk ke kantor bpjs untuk ngurus penyesuaian data nya. jadi 1 hari awal untuk pembayaraan di UGD, aku ngebayar dengan perhitungan biaya UMUM, seandainya BPJS tidak diurus atau tidak bisa diurus, maka uang itu akan diambil RS sebagai pembayaran, dan seandainya bpjs selesai diurus, maka ini duit nya nanti dikembaliin.

Intinya sih akhirnya semua bisa selesai dengan cepet, dan semuanya tuh udah dijelasin di awal sama pihak RS, nggak yang dadakan diminta duit atau secara gamblang di tolak gitu. setiap permasalahan mereka selalu ngasih solusi, jadi kita lebih mudah gitu ngurusnya, termasuk bagaimana cara ngurus bpjs sementara untuk bayi, sejak awal mereka untuk ngeinfo dan bimbing kita untuk bersiap ngurus gitu




Bagikan

Jangan lewatkan

Apa benar BPJS ada limitnya? inap 3 hari? pelayananya kurang? pengalamanku pake BPJS di 2024
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.