Saturday, March 2, 2024

Psikologi tentang Gamepass dan Epic Game store, merubah perilaku kita terhadap Library Game.


 

Udah beberapa tahun terakhir, obrolan mengenai gamepass sudah menjadi hal umum di dunia Gaming, dan overall semua mengarah ke positif. Dimana kehadiran Gemapass ini merupakan terobosan di dunia gaming yang besar. merubah sebuah sudut pandang terhadap gaming, apalagi saat region Indonesia dibuka, harganya jadi jauh lebih affordable untuk masyarakat kita.

Jadi disini saya nggak akan ngejelasin secara detail mengenai gamepass, karena pasti temen temen yang baca artikel ini udah tau lah ya apa itu Gamepass, dan seandainya pun belum tau, aku rasa sudah banyak sumber lain yang bisa menjelaskan detail mengenai Gamepass. secara singkat sih Gamepass itu merupakan Subscription di bidang gaming, mirip seperti netflix atau spotify, hanya saja gamepass ini di bidang Gaming.

Di zaman dahulu kala, saat ingin menikmati sebuah game full, kita harus membayar penuh game tersebut untuk bisa mengakses seluruh konten utama di dalam game itu. Kalo kita berbicara Original, harga game sekitar 700rb sampe 1 jutaan. Maka dari itu kita diwajibkan untuk mencari informasi tentang game yang ingin kita beli terlebih dahulu, jika sudah sesuai barulah kita membeli, karena sayang kan kalo asal beli dan taunya nggak cocok, kita yang rugi. Hadirnya gamepass membuat perubahan perilaku gaming.

Subscription gamepass di harga 50 ribuan atau bisa lebih murah saat ada diskon, akan memberikan kita akses ke ratusan atau bahkan ribuan game secara langsung selama periode subscription. Bahkan game terbaru sekalipun jika merupakan first party microsoft akan bisa langsung kita akses melalui gamepass di hari pertama launching. Hal ini membuat kita sebagai user atau pelanggan memiliki pilihan lebih banyak game, dari berbagai genre. Hal ini membuat seakan akan kita mempunyai banyak library game.

Sama halnya dengan launcher Epic Game Store (EGS). Samanya dimana?? jadi gini. Egs merupakan launcher yang masih berumur muda dan head to head ingin bersaing dengan steam sebagai launcher game yang sudah sejak puluhan tahun berdiri kokoh dan sangat di kenal oleh para gamer. Tentu merupakan hal yang sangat sulit untuk menggoyangkan kedigdayaan steam, maka dari itu EGS sejak bertahun tahun lalu melakukan gerakan bansos game gratis secara terus menerus. game yang dibagikan ini bukan hanya game indi saja, tapi banyak juga game kelas AAA yang juga sempat dibagikan secara cuma cuma oleh EGS ini seperti GTA V, Assassin creed series, dan berbagai game lainya. Nggak heran EGS belakangan ini mulai dilirik oleh para gamers.

Karena seringnya pembagian bansos, maka banyak gamer yang memiliki akun EGS untuk tujuan mendapatkan game gratisnya, tapi apakah ini efektif? masih banyak kekurangan yang dimiliki EGS sehingga player masih belum bisa meninggalkan steam begitu saja, sehingga kebanyakan akun tidak dimainkan dan hanya menumpuk library game yang berasal dari free games saja. Player mungkin berfikir ya nanti mungkin suatu hari akan dimainkan, yang penting klaim aja dulu, saya pun awalnya berfikir begitum tapi nyatanya udah berahun2 masih aja tuh mangkrak library game di EGS nggak kesentuh sampe akhirnya bosen sendiri login dan klaim game disana. Dulu sih sempet aktif di EGS waktu masih main fornite dan The division 2, tai sekarang semenjak pensiun dair kedua game itu, yaudah nggak kesentuh lagi akun EGS.Alhasil ada puluhan mungkin ratusan game yang ada disana sampe sekarang pun masih mangkrak dan tidak pernah dimainkan bahkan diinstal pun tidak sama sekali sampe saat ini.

Jadi intinya gini sih, kehadiran gamepass danfreegame dari EGS membuat saya mempunyai ilihan game yang sangat banyak dan bervariasi setiap waktunya. Tiap nyalain pc dan liat library game yang sebanyak itu membuat kita menjadi bingung memilih, mmebuat kita jadi berfikir keras mana yang harus dimulai terlebih dahulu, mana yang lebih baik, mana yang ketika diainkan kita nggak akan merasa buang buang waktu, hingga akhirnya ketika banyak pertanyaan di otak kita akhirnya kita pun meundanya di hari itu, dan hal yang sama akan terjadi lagi besok, besok, dan besoknya lagi.

Khususnya buat yang udah semakin dewasa, waktu bermain semakin berkurang seperti saya. pernah gak sih kamu udah download begitu banyak film di flasdisk dan ketika sampe dirumah nyalain tv trus ngeliat list film yang begitu banyak, akhirnya bingung mau mulai dari mana, kemudian kita terdistrack oleh sosmed dan akhirnya ditunda deh nontonya.

Apalagi library game yang ada merupakan game2 yang asing di telinga kita. untuk beberapa game yang emang kita udah tau itu bagus dan emang udah ditunggu kalo di gamepass semisal Plague Tale gitu, ya mungkin nggak akan pikir lagi, pasti akan langsung dimainin, tai sisa ibrary yang lainya? kembali lagi akan bingung mau main yang mana.

Intinya sih cara saya memandang game akan jadi sedikit berbeda, disaat kita disuguhkan konten sebanyak itu. Mungkin juga karena harga yang murah dengan konten sebanyak itu, membuat kita jadi kurang menghargai. Kalo beli dengan fullprice kan akan ada rasa lebih memiliki gitu.

Saya pribadi sih akan lebih memilih untuk membeli sebuah game yang benar2 saya suka, kemudian saya mainkan dengan santai di setiap akhir minggu 2-5 jam, kemudian dilanjutin lagi diminggu depanya. nggak perlu khawatir takut waktu langgananya habis dan buru2 ditamatin.

Bagikan

Jangan lewatkan

Psikologi tentang Gamepass dan Epic Game store, merubah perilaku kita terhadap Library Game.
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.