Little Mermaid yang diadaptasi menjadi film dengan karakter utama yang berkulit hitam yaitu Ariel, hal itu tentu saja menyebabkan kontroversi dari berbagai fans, Hal ini bisa menjadi kesempatan untuk membuka dialog yang lebih dalam tentang representasi dan inklusivitas di media.
Meskipun karakter Ariel dalam cerita aslinya digambarkan sebagai seorang putri berambut merah dan berkulit putih, hal ini tidak berarti bahwa karakter tersebut harus selalu diproduksi dengan cara yang sama. Kita bisa memeriksa kembali asumsi dan ekspektasi kita mengenai siapa yang seharusnya memerankan karakter dalam media, dan mempertimbangkan bahwa orang-orang dari berbagai ras dan latar belakang dapat memiliki kemampuan yang sama untuk membawakan peran tersebut dengan baik.
Tentu saja, ada kemungkinan bahwa beberapa penggemar mungkin merasa tidak nyaman atau kecewa dengan perubahan ini, namun kita dapat melihat ini sebagai kesempatan untuk memperluas pandangan kita tentang dunia dan orang-orang di sekitar kita. Penting untuk mempertimbangkan perspektif yang beragam dan menghargai keragaman di seluruh spektrum budaya dan ras.
Setiap orang memiliki standar kecantikan yang berbeda, dan tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua orang. Oleh karena itu, mengatakan bahwa seorang karakter dengan kulit hitam akan kurang menarik hanya karena perbedaan warna kulitnya adalah tidak adil dan kurang menghargai keragaman. Perlu diingat bahwa kecantikan bukanlah hal utama dalam sebuah karakter atau cerita. Seorang karakter yang baik dibangun dari sifat, kepribadian, dan kisah hidupnya, bukan dari penampilannya. Dengan memilih pemain dengan kemampuan akting yang tepat, yang mampu mengekspresikan karakter dan emosi dengan baik, penampilan karakter akan menjadi kurang signifikan dan fokus akan lebih pada cerita dan pesan yang ingin disampaikan.
Saya paham bahwa beberapa orang punya harapan dan ekspektasi tertentu mengenai Ariel yang seharusnya. Namun, disini saya ingin menegaskan bahwa ekspektasi ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengecualikan atau mengabaikan peran yang dapat dimainkan oleh pemain kulit hitam atau dengan atribut fisik yang berbeda dari gambaran tradisional Ariel.
Salah satu tujuan dari pengadaan produksi adalah untuk memperluas pandangan dan menghadirkan perspektif yang beragam kepada penonton. Dengan mendukung pemain dari berbagai latar belakang untuk memerankan karakter, kita dapat membantu menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang keragaman dan inklusivitas, dan menunjukkan kepada penonton bahwa orang dari berbagai latar belakang dapat menjadi bagian dari cerita dan media yang kita nikmati.