Di artikel ini, saya nggak akan ngebahas alur ceritanya, sinopsis, dan lain2 nya, sama seperti artikel sebelumnya saya lebih fokus ngebahas kontroversinya dan opini saya pribadi.
Sebelumnya saya sempet ngebahas mengenai film Disney, yaitu Little mermaid yang diperankan oleh wanita berkulit gelap, dimana hal ini berbanding terbalik dengan cerita originalnya. Kali ini saya akan ngebahas mengenai salah satu film animasi dari Dreamworks yaitu Kraken teenagers.
Walaupun kita nggak bisa membandingkan Little mermaid dan Kraken Teenagers. Karena yang satunya adalah live action, sedangkan satunya adalah kartunis, tapi banyak netizen yang tetap aja ngebandingin, dimana Ariel dianggap tidak menarik, sedangkan karakter Chealsea di film kraken sangat menarik dan waifuable. Tapi tetep saja rame di sosial media, apalagi dengan banyaknya share an, foto hasil generate AI dari chealse yang disandingkan dengan Ariel.
Kalo menurut saya sih, menampilkan keragaman dalam media membantu menciptakan kesetaraan dalam representasi dan memastikan bahwa setiap orang merasa diwakili dalam media yang mereka nikmati. Hal ini juga dapat membantu menghindari atau memperbaiki stereotip dan prasangka yang sering terjadi dalam media ketika hanya satu jenis representasi yang muncul secara berulang-ulang.
Namun walaupun begitu, kita tidak bisa menutup mata dengan apa yang viral di sekitar, Setelah saya perhatikan, memang Chealse begitu menarik, dan ngebikin penasaran untuk menonton tingkahnya nanti di filmnya, walaupun dia sendiri bukan merupakan karakter utama satu2 nya, ada si Ruby sendiri yang merupakan si aktor utama yaitu kraken. Berikut ini foto2 Chealsea yang sebagian besar di generate oleh AI.
Pada akhirnya film Kraken Teenagers dan Little mermaid memiliki kebebasan untuk menentukan karakter dan penampilan mereka. Namun, penting untuk memperhatikan representasi yang inklusif dan beragam dalam media, sehingga penonton dari berbagai latar belakang dapat merasa diwakili dan terlibat dalam cerita yang mereka nikmati.