Thursday, June 11, 2020

Pengalaman mendapat Letter of Acceptance (LOA) dari Profesor di Keio University Jepang


letter of acceptance (LOA) merupakan adalah surat tanda penerimaan mungkin bisa menjadi salah satu jalan untuk mempermudah siswa yang ingin masuk ke sebuah oerguruan tinggi apalagi perguruan tinggi diluar negeri. LOA ini sangat penting peranya apalagi jika kita ingin apply beasiswa, memang tidak menjamin 100% bisa mendapatkanya, tapi dengan memilikinya kita bisa menganggap satu kaki kita sudah berada di kampus yang sedang kita tuju beserta dukungan beasiswa.
Saya ingin menshare sedikit cerita saya di 2017, walaupun pada akhirnya saya belum berhasil untuk melanjutkan Pendidikan saya tapi paling nggak saat itu saya sudah berhasil menerima LOA dari sebuah Universitas yang cukup besar di Jepang, yaitu Keio University. Universitas di Asia agak unik, berbeda dengan kebanyakan Universitas di Eropa maupun Amerika. Mungkin di next artikel saya akan ngebahas tentang itu, kali ini saya ingin berfokus mengenai Universitas di Jepang khususnya Universitas Keio, khususnya pengalaman pribadi saya.
Untuk jenjang S2 di Jepang, terdapat 2 jalur yang bisa kita pilih, yaitu kelas regular, dan kelas research. Masing masing kelas tersebut biasanya memiliki international dan local classnya bergantung dari kebijakan Universitasnya, mungkin ada beberapa jurusan yang hanya melakukan local klass regular sehingga seluruh materi pelajaran dilakukan dengan Bahasa Jepang, ataupun ada jurusan lain yang memiliki international class yang dalam pnyampaianya menggunakan Bahasa Inggris. Itulah kenapa ada beberapa Universitas di jepang yang mewajibkan memiliki JLPT tingkat N2 sampai N3 sebagai syarat masuknya, tapia da pula yang hanya menyertakan syarat seperti TOEFL maupun IELTS.
Saat itu saya mencari berbagai informasi dari berbagai sumber, mulai dari social media, website resmi, hingga saya juga pernah dating langsung ke konjen jepang di Denpasar, dan saya pernah juga menghadiri Japan Education Fair yang diadakan di Surabaya,yang kebetulan dulu sudah pernah saya post juga di blog ini. Dari situ saya bisa mengambil kesimpulan, bahwa kita bisa memiliki peluang untuk melanjutkan S2 dan mendapatkan LOA kalua kita bisa kenal dengan Profesor di Universitas yang kita tuju. Untuk tujuan itu selain harus pintar, kita juga harus ramah.
Saya memutuskan untuk masuk ke kelas research student untuk meraih master, kebetulan saya memiliki research mengenai Solar Cell sebagai judul skripsi saya di S1. Kenapa saya nggak melanjutkan penelitian saya sekaligus mencari gelar master diluar negeri. Tapi saya nggak mungkin dong berangkat gt aja, saya nggak punya biaya, dan harus mencari beasiswa yang bisa mensupport saya saat disana nanti, Untuk  itu tujuan pertama saya adalah mendapatkan LOA.
Hal pertama yang saya lakukan adalah melakukan research untuk menemukan Universitas mana saja yang memiliki penelitian yang berhubungan dengan penelitian saya. Saat itu saya menemukan beberapa Universitas Negeri maupun Swasta yang sudah pernah melakukan penelitian yang sama, bahkan beberapa diantaranya juga memiliki lab khusus untuk mensupport penelitian tersebut. Universitas tersebut adalah Keio University, Waseda, Tokyo, Kyoto, dan berbagai Universitas lainya. Saya menemukand ata tersebut dari berbagai sumber, yaitu:
-          Web Universitasnya langsung, saya cari Fakultas yang berhubungan dengan penelitian, kemudian melihat list penelitian yang pernah dilakukan, biasanya sih dipampang di web itu, walau hanya judul sekilas, dari situ saya search apa nama lab nya dan nama penelitinya, maka saya bisa mendapatkan informasi lebih detail.
-          Dari situs pencarian jurnal, saya ketik jurnal yang diterbitkan di jepang dengan tema penelitian yang say acari, kemudian jika ada tinggal dicatat judul penelitian, nama lab, dan nama peneliti untuk di search langsung di web resmi universitasnya.
-          Terakhir saya mendapatkan dari langsung search di google, hasilnya agak umum, tapi jika kita mengganti kata kunci dengan lebih cermat terkadang ada juga kok. Memang harus jeli apalagi jika penelitianya masih sangat jarang dilakukan.

Langkah berikutnya adalah saya mencari situs lab atau situs milik professor yang menghandel penelitian itu. Berbeda dengan Universitas di Indonesia, yang biasanya informasi mengenai lab maupun professor sangat sulit ditemukan jika tidak dating langsung ek kampusnya. Tapi di jepang biasanya setiap lab tertentu memiliki web masing2, semisal Lab renewable energy, lab bioenergy, dan lab2 lainya, beberapa mungkin ada yang full menggunakan jepang, tapi beberapa ada yang sudah bisa ditranslate otomatis ke English.. Bahkan Sebagian Profesor yang sudah terkenal juga memiliki situs tersendiri yang dari situ bisa kita gali penelitian apa saja yang sebelumnya pernah dilakukan, sebagai referensi.
Di situ lab maupun professor tersebut biasanya ada kontak email, tapi jangan langsung dikontak dulu, tanpa tau apa apa, malah jadi dikacangin nanti. Pertama saya melakukan research dulu, saya membaca semua research yang dilkaukan di lab itu tentunya yang sekiranya berkaitan dengan penelitian saya, setelah itu saya mencari yang paling mendekati dengan apa yang ingin saya lakukan untuk penelitian saya selanjutnya, biasanya sih akan ada jurnal yang di share dalam Bahasa inggris, jadi harusnya nggak akan sulit untuk memahaminya. Apalagi data di penelitian jepang cenderung lengkap. Dari jurnal tersebut saya coba untuk ambil beberapa metode yang sekiranya bisa saya mix dengan penelitian saya dan saya ambil sebuah hipotesis yang menyatakan dengan menggunakan metode gabungan dan melakukan beberapa inovasi maka bisa mendapatkan hasil uji yang lebih optimal. Intinya sih gimana caranya kita bisa mengaplikasikan penelitian di lab tersebut terhadap penelitian kita dan melakukan inovasi agar bisa memajukan hasil penelitian. Hipotesa tersebut saya tulis dalam note yang nanti akan saya jadikan kata2 andalan dalam email yang berikutnya saya kirim ke Profesor.
Setelah sudah menyiapkan hipotesa, saya juga membuat jurnal berdasarkan hasil skrip saya, jurnal tersebut saya tulis dalam Bahasa inggris dalam bentuk pdf. Setelah semua persiapan siap, saya langsung mencoba untuk mengontak professor yang alamat emailnya tadi sudah saya dapatkan. Judul yang saya tulis itu mengenai keinginan saya untuk melanjutkan master di universitas anda dan melanjutkan research saya di lab anda, gitu lah pookonya. Kemudian di dalam email saya melakukan perkenalan diri terlebih dahulu, mengenai nama saya, mengenai asal negara dan kampus saya dulu, kemudian di paragraph berikutnya tentang penelitan yang pernah saya lakukan secara singkat, kemudian selanjutnya saya menceritakan ketertarikan saya dengan penelitian yang dilakukan professor dan ingin melanjutkan penelitian saya disana, selanjutnya saya menuliskan saya tulis hasil hipotesa yang sudah saya simpulkan sebelumnya. Nah terakhir saya membuat pernyataan apakah bisa saya bergabung dengan lab mereka dan diberi tanda tanya. Kemudian saya nggak lupa juga mengucap terima kasih di akhir email serta menggattach dokumen pdf mengenai jurnal penelitian saya sebagai bahan pertimbangan oleh sang professo dan “kirim”.
Saya mengirim email ke beberapa Profesor, dan menunggu jawaban setiap harinya. Saya nggak inget ada beberapa banyak email yang saya kirim, tapi seinget saya dari sekian email mungkin hanya setengahnya saja yang dibalas, dan hamper semuanya menolak, dengan berbagai alas an. Ada yang bilang kalua penelitian di lab mereka khusus penelitian organic jadi kurang sesuai dengan penelitian milik saya, ada juga yang mengatakan tertarik dengan penelitian saya, tapi kuota lab mereka di tahun itu sudah penuh, dan berbagai hal lainya. Tapi hanya satu yang membalas dengan begitu antusias, yaitu Profesor dari Keio University, Profesor itu mengatakan senang dan tertarik dengan penelitian saya dan mengizinkan jika saya mau bergabung dengan lab mereka. Setelah itu saya coba melihat lagi profil professor itu lebih jauh lagi, kali ini say abaca mengenai hal yang sekiranya merupakan interest poin bagi professor itu kemudian materi itu yang saya gunakansebagai bahan pembahasan di email saya selanjutkan, saya mencoba untuk sedikit berdiskusi dan menanyai beberapa hal mengenai penelitian yang masih belum saya mengerti. Dari situlah awalnya, hingga akhirnys saya dan Profesor itu saling berbalas email.
Profesor itu juga memberikan beberapa materi referensi kepada saya sebelum bergabung ke lab nya. Saya udah seneng banget sih, karena paling nggak udah ada 1 orang yang welcome banget dengan kehadiran saya disana. Kemudian saya pun menceritakan kalau saya ingin mengapply beasiswa untuk sponsor saya selama berkuliah disana dan saya pun meminta LOA dari professor itu.  Tak berapa lama professor itu mengirim emailsekaligus attachment sebuah pdf yang isinya merupakan LOA. Profesor juga mengatakan kalua saya juga bisa menerima beasiswa Ketika sudah memulai perkuliahan disana. Tapi karena saya kaum kere bahkan untuk tiket ke jepang aja nggak sanggup, ya bakalan sulit kalua nunggu kuliah dulu baru cari beasiswa. Saya cuman balas dengan berterima kasih aja, dan saya akan memberi kabar lagi setelahnya.
Itu lah cerita share singkat saya mengenai bagaimana saya memperoleh LOA dari salah satu professor di Keio University. Semoga siapapun yang baca ini bisa terinspirasi, dan selalu inget, LOA itu hanyalah awal, bukan berarti jaminan.

Bagikan

Jangan lewatkan

Pengalaman mendapat Letter of Acceptance (LOA) dari Profesor di Keio University Jepang
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.