letter of
acceptance (LOA) merupakan adalah surat tanda penerimaan mungkin bisa menjadi
salah satu jalan untuk mempermudah siswa yang ingin masuk ke sebuah oerguruan
tinggi apalagi perguruan tinggi diluar negeri. LOA ini sangat penting peranya apalagi
jika kita ingin apply beasiswa, memang tidak menjamin 100% bisa mendapatkanya,
tapi dengan memilikinya kita bisa menganggap satu kaki kita sudah berada di
kampus yang sedang kita tuju beserta dukungan beasiswa.
Saya ingin
menshare sedikit cerita saya di 2017, walaupun pada akhirnya saya belum
berhasil untuk melanjutkan Pendidikan saya tapi paling nggak saat itu saya
sudah berhasil menerima LOA dari sebuah Universitas yang cukup besar di Jepang,
yaitu Keio University. Universitas di Asia agak unik, berbeda dengan kebanyakan
Universitas di Eropa maupun Amerika. Mungkin di next artikel saya akan ngebahas
tentang itu, kali ini saya ingin berfokus mengenai Universitas di Jepang
khususnya Universitas Keio, khususnya pengalaman pribadi saya.
Untuk jenjang
S2 di Jepang, terdapat 2 jalur yang bisa kita pilih, yaitu kelas regular, dan
kelas research. Masing masing kelas tersebut biasanya memiliki international
dan local classnya bergantung dari kebijakan Universitasnya, mungkin ada
beberapa jurusan yang hanya melakukan local klass regular sehingga seluruh
materi pelajaran dilakukan dengan Bahasa Jepang, ataupun ada jurusan lain yang
memiliki international class yang dalam pnyampaianya menggunakan Bahasa
Inggris. Itulah kenapa ada beberapa Universitas di jepang yang mewajibkan
memiliki JLPT tingkat N2 sampai N3 sebagai syarat masuknya, tapia da pula yang
hanya menyertakan syarat seperti TOEFL maupun IELTS.
Saat itu saya
mencari berbagai informasi dari berbagai sumber, mulai dari social media,
website resmi, hingga saya juga pernah dating langsung ke konjen jepang di
Denpasar, dan saya pernah juga menghadiri Japan Education Fair yang diadakan di
Surabaya,yang kebetulan dulu sudah pernah saya post juga di blog ini. Dari situ saya bisa mengambil kesimpulan, bahwa kita bisa memiliki peluang
untuk melanjutkan S2 dan mendapatkan LOA kalua kita bisa kenal dengan Profesor
di Universitas yang kita tuju. Untuk tujuan itu selain harus pintar, kita juga
harus ramah.
Saya
memutuskan untuk masuk ke kelas research student untuk meraih master, kebetulan
saya memiliki research mengenai Solar Cell sebagai judul skripsi saya di S1.
Kenapa saya nggak melanjutkan penelitian saya sekaligus mencari gelar master
diluar negeri. Tapi saya nggak mungkin dong berangkat gt aja, saya nggak punya
biaya, dan harus mencari beasiswa yang bisa mensupport saya saat disana nanti,
Untuk itu tujuan pertama saya adalah
mendapatkan LOA.
Hal pertama
yang saya lakukan adalah melakukan research untuk menemukan Universitas mana
saja yang memiliki penelitian yang berhubungan dengan penelitian saya. Saat itu
saya menemukan beberapa Universitas Negeri maupun Swasta yang sudah pernah
melakukan penelitian yang sama, bahkan beberapa diantaranya juga memiliki lab
khusus untuk mensupport penelitian tersebut. Universitas tersebut adalah Keio
University, Waseda, Tokyo, Kyoto, dan berbagai Universitas lainya. Saya
menemukand ata tersebut dari berbagai sumber, yaitu:
-
Web Universitasnya langsung, saya cari Fakultas
yang berhubungan dengan penelitian, kemudian melihat list penelitian yang
pernah dilakukan, biasanya sih dipampang di web itu, walau hanya judul sekilas,
dari situ saya search apa nama lab nya dan nama penelitinya, maka saya bisa
mendapatkan informasi lebih detail.
-
Dari situs pencarian jurnal, saya ketik jurnal
yang diterbitkan di jepang dengan tema penelitian yang say acari, kemudian jika
ada tinggal dicatat judul penelitian, nama lab, dan nama peneliti untuk di
search langsung di web resmi universitasnya.
-
Terakhir saya mendapatkan dari langsung search
di google, hasilnya agak umum, tapi jika kita mengganti kata kunci dengan lebih
cermat terkadang ada juga kok. Memang harus jeli apalagi jika penelitianya
masih sangat jarang dilakukan.
Langkah
berikutnya adalah saya mencari situs lab atau situs milik professor yang
menghandel penelitian itu. Berbeda dengan Universitas di Indonesia, yang
biasanya informasi mengenai lab maupun professor sangat sulit ditemukan jika
tidak dating langsung ek kampusnya. Tapi di jepang biasanya setiap lab tertentu
memiliki web masing2, semisal Lab renewable energy, lab bioenergy, dan lab2
lainya, beberapa mungkin ada yang full menggunakan jepang, tapi beberapa ada
yang sudah bisa ditranslate otomatis ke English.. Bahkan Sebagian Profesor yang
sudah terkenal juga memiliki situs tersendiri yang dari situ bisa kita gali
penelitian apa saja yang sebelumnya pernah dilakukan, sebagai referensi.
Di situ lab
maupun professor tersebut biasanya ada kontak email, tapi jangan langsung
dikontak dulu, tanpa tau apa apa, malah jadi dikacangin nanti. Pertama saya
melakukan research dulu, saya membaca semua research yang dilkaukan di lab itu
tentunya yang sekiranya berkaitan dengan penelitian saya, setelah itu saya
mencari yang paling mendekati dengan apa yang ingin saya lakukan untuk
penelitian saya selanjutnya, biasanya sih akan ada jurnal yang di share dalam
Bahasa inggris, jadi harusnya nggak akan sulit untuk memahaminya. Apalagi data
di penelitian jepang cenderung lengkap. Dari jurnal tersebut saya coba untuk
ambil beberapa metode yang sekiranya bisa saya mix dengan penelitian saya dan
saya ambil sebuah hipotesis yang menyatakan dengan menggunakan metode gabungan
dan melakukan beberapa inovasi maka bisa mendapatkan hasil uji yang lebih
optimal. Intinya sih gimana caranya kita bisa mengaplikasikan penelitian di lab
tersebut terhadap penelitian kita dan melakukan inovasi agar bisa memajukan
hasil penelitian. Hipotesa tersebut saya tulis dalam note yang nanti akan saya
jadikan kata2 andalan dalam email yang berikutnya saya kirim ke Profesor.
Setelah sudah
menyiapkan hipotesa, saya juga membuat jurnal berdasarkan hasil skrip saya,
jurnal tersebut saya tulis dalam Bahasa inggris dalam bentuk pdf. Setelah semua
persiapan siap, saya langsung mencoba untuk mengontak professor yang alamat
emailnya tadi sudah saya dapatkan. Judul yang saya tulis itu mengenai keinginan
saya untuk melanjutkan master di universitas anda dan melanjutkan research saya
di lab anda, gitu lah pookonya. Kemudian di dalam email saya melakukan
perkenalan diri terlebih dahulu, mengenai nama saya, mengenai asal negara dan
kampus saya dulu, kemudian di paragraph berikutnya tentang penelitan yang
pernah saya lakukan secara singkat, kemudian selanjutnya saya menceritakan
ketertarikan saya dengan penelitian yang dilakukan professor dan ingin melanjutkan
penelitian saya disana, selanjutnya saya menuliskan saya tulis hasil hipotesa
yang sudah saya simpulkan sebelumnya. Nah terakhir saya membuat pernyataan
apakah bisa saya bergabung dengan lab mereka dan diberi tanda tanya. Kemudian
saya nggak lupa juga mengucap terima kasih di akhir email serta menggattach
dokumen pdf mengenai jurnal penelitian saya sebagai bahan pertimbangan oleh
sang professo dan “kirim”.
Saya mengirim
email ke beberapa Profesor, dan menunggu jawaban setiap harinya. Saya nggak inget
ada beberapa banyak email yang saya kirim, tapi seinget saya dari sekian email
mungkin hanya setengahnya saja yang dibalas, dan hamper semuanya menolak,
dengan berbagai alas an. Ada yang bilang kalua penelitian di lab mereka khusus
penelitian organic jadi kurang sesuai dengan penelitian milik saya, ada juga
yang mengatakan tertarik dengan penelitian saya, tapi kuota lab mereka di tahun
itu sudah penuh, dan berbagai hal lainya. Tapi hanya satu yang membalas dengan
begitu antusias, yaitu Profesor dari Keio University, Profesor itu mengatakan
senang dan tertarik dengan penelitian saya dan mengizinkan jika saya mau
bergabung dengan lab mereka. Setelah itu saya coba melihat lagi profil
professor itu lebih jauh lagi, kali ini say abaca mengenai hal yang sekiranya
merupakan interest poin bagi professor itu kemudian materi itu yang saya
gunakansebagai bahan pembahasan di email saya selanjutkan, saya mencoba untuk
sedikit berdiskusi dan menanyai beberapa hal mengenai penelitian yang masih
belum saya mengerti. Dari situlah awalnya, hingga akhirnys saya dan Profesor
itu saling berbalas email.
Profesor itu
juga memberikan beberapa materi referensi kepada saya sebelum bergabung ke lab
nya. Saya udah seneng banget sih, karena paling nggak udah ada 1 orang yang
welcome banget dengan kehadiran saya disana. Kemudian saya pun menceritakan
kalau saya ingin mengapply beasiswa untuk sponsor saya selama berkuliah disana
dan saya pun meminta LOA dari professor itu.
Tak berapa lama professor itu mengirim emailsekaligus attachment sebuah
pdf yang isinya merupakan LOA. Profesor juga mengatakan kalua saya juga bisa
menerima beasiswa Ketika sudah memulai perkuliahan disana. Tapi karena saya
kaum kere bahkan untuk tiket ke jepang aja nggak sanggup, ya bakalan sulit
kalua nunggu kuliah dulu baru cari beasiswa. Saya cuman balas dengan berterima
kasih aja, dan saya akan memberi kabar lagi setelahnya.
Itu lah cerita
share singkat saya mengenai bagaimana saya memperoleh LOA dari salah satu
professor di Keio University. Semoga siapapun yang baca ini bisa terinspirasi,
dan selalu inget, LOA itu hanyalah awal, bukan berarti jaminan.
Bagikan
Pengalaman mendapat Letter of Acceptance (LOA) dari Profesor di Keio University Jepang
4/
5
Oleh
Ard