Saturday, April 4, 2020

Listrik Gratis dari Pemerintah masih Belum Adil



Beberapa hari lalu ada update dari Bapak Presiden kalo ada kebijakan yang akan dijalankan selama social distancing berlangsung karena pandemic Korona. Salah satunya adalah bakal dibebaskan listrik untuk pengguna listrik 450VA dan potongan 50% untuk listrik 900VA.
Nah kemarin lebih dijelaskan secara rinci, yaitu mengenai pengguna listrik token 900VA. Ada 2 tipe listrik 900VA yaitu yang subsidi dengan kode R1 dan nonsubsidi dengan kode R1M. Nah jujur saya pribadi baru pernah denger loh, kemarin2 saya kira kalo semua listrik 900VA kebawah itu semuanya subsidi, karena memang rata2 penggunanya kan menengah kebawah, nggak mungkin dong orang kaya masih make 900VA. Dimana pengguna listrik nonsibsidi walaupun sama2 900VA tidak mendapat bantuan dari pemerintah.
Dari yang saya baca2 di Internet sih, di berita2 ada banyak banget yang menyayangkan keputusan ini, kenapa nggak semuanya aja di bantu toh sama2 900VA. Banyak banget masyarakat yang baru tau kalo ternyata ada versi subsidi dan nonsubsidi, karena mereka menganggap masang listrik ya asal masang aja, pihak PLN sendiri pas proses pemasangan nggak memberi pengetahuan apa apa mengenai subsidi atau enggaknya. Akhirnya banyak yang merasa mereka kalangan menengah kebawah jadi mendapat listrik nonsubsidi. Bukan karena mampu, tapi karena tidak tahu.
Ada juga orang orang yang sekarang sedang kondisi ngekost. Dimana pekerjaan mereka berhenti karena kebijakan perusahaan, ada juga yang berdagang tapi berhenti sehingga mereka tidak mendapat pemasukan, dimana disaat seperti itu mereka tidak mendapat bantuan, baik dalam bentuk sumbangan makanan, atau lainya, dan bahkan disaat mereka berharap mendapat bantuan keringanan pembayaran listrik ehh pas dicek ternyata listrik di kos an mereka itu nggak subsidi. Yak an tuan kos nya memang bukan orang miskin, tapi belum tentu kan penghuni atau yang nge kos itu orang kaya?? Akhirnya mereka pun nggak dapat apa2, listrik bayar full, makanan makin langka, dan kos an pun tiap bulan tetep bayar, pemasukan nggak ada, mau berjuang nyari uang dijalan tapi kondisi tidak memungkinkan. Serba susah. Apalagi mereka yang udah punya anak sebagai tanggungan, kan makin repot.
Saya rasa, beberapa kebijakan yang berlaku belakangan ini lebih mementingkan kalangan bawah atau kalangan yang beruntung saja. Kebijakan ini malah terkadang tidak tepat sasaran dimana kalangan menengah kebawahlah yang sering menjadi korban. Kalangan menengah dianggap mampu, sehingga tidak diberi apa apa, dan hanya fokus memanjakan kalangan bawah, dimana sebenarnya ada banyak kalangan bawah yang sekilas terlihat seperti kalangan menengah. Tapi mereka sejatinya butuh bantuan.
Perlu adanya seleksi atau keadilan yang lebih baik, saya nggak ingin menyalahkan siapa2 karena memang mengatur ratusan juta penduduk bukanlah masalah yang mudah apalagi disaat pandemic semakin melanda. Namun bukan berarti begitu kebijakan dijatuhkan pemerintah langsung menjalankan begitu saja tanpa membuka telinga lebar2 mendengar teriakan rakyatnya. Tetap terbuka, belajar, dan terus berusaha lebih baik untuk kemajuan Indonesia, Di dengar, dicerna dan baru diambil keputusan yang terbaik untuk Bersama.


Bagikan

Jangan lewatkan

Listrik Gratis dari Pemerintah masih Belum Adil
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.