Hari ini saya
melihat suatu fenomena yang sebelumnya belum pernah saya liat. Seperti hari biasanya,
saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk berolahraga ringan/ jogging setiap
pagi hari. Ketika saya Jogging hari ini, saya melihat Bus2 pariwisata berderet
di pinggir lapangan, ini sebenernya udah menjadi hal biasa sih, karena di dekat
lapangan ada museum, ya banyak pengunjung dari luar kota yang berpariwisata kesana.
Namun pengunjung kali ini berbeda, saya melihat ada segerombolan orang (sebagian
besar wanita, Ibu dan anak2 nya). Mereka mengenakan pakaian seragam, yaitu coklat
kehitaman, serta mengenakan cadar. Melihat orang menggunakan cadar bukanlah hal
langka walau di Bali sekalipun, tapi melihat orang menggunakan cadar yang
berjumlah sangat banyak dengan pakaian yang seragam, ini merupakan hal pertama
bagi saya.
Saya sendiri
merupakan seorang Muslim, dan sama sekali tidak terganggu, bahkan saya merasa
senang melihat kerumunan tersebut, saya merasa mereka semua adalah saudara
saya. Saya ingin saya bahas bukanlah mengenai respon saya, tapi respon orang2
disekitar Lapangan, banyak banget orang yang melihat ke arah kerumunan tersebut
dengan pandangan sinis. Banyak anak2 SMP yang menggunakan lapangan tersebut
untuk berolahraga, Ketika saya ada disana, beberapa anak SMP tersebut
mengatakan “Hiihhh Apa tuh, Woii awas woii dia mau ngebom!!!” mungkin kata2
yang saya tuliskan tidak 100% sama dengan yang anak2 tersebut ucapkan, tapi
kurang lebih begitu yang saya tangkap dari maksud perkataan mereka. Jujur saya
sangat prihatin, saya sendiri ikut merasa tersinggung, tapi saya nggak bisa
berbuat apa apa sih.
Dari yang saya
liat, kerumunan bercadar tersebut kebanyakan terdiri dari anak2 TK yang
ditemani oleh Ibunya, sebagian besar anak2 sih. Walau memakai kain cadar saya
bisa melihat dengan jelas kepolosan mereka, mereka yang tidak tau apa apa tapi
ikut menanggung apa yang diperbuat oleh oknum2 yang tidak bertanggung jawab.
Ibu mereka hanya bisa diam dan terlihat tersenyum serta saling berbicara satu
sama lainya antar mereka seakan tidak mempedulikan bagaimana respon orang
disekitar mereka, namun mereka tetap berusaha untuk sopan. Ketika saya berlari
dan anak2 mereka menutupi jalan trek alur berlari, mereka memperingatkan anak2
mereka dengan sopan dan suara halus.
Saya sendiri
tidak bisa menyalahkan respon orang2 disini yang seperti tersebut. Disini
muslim bukanlah mayoritas. Jadi beberapa orang mungkin saja memiliki pandangan negatif
mengenai Muslim, saya sendiri memiliki banyak pengalaman buruk menjadi seorang
minoritas ketika saya masih di bangku sekolah disini. Tapi hanya beberapa saja,
sebagian besar yg lain, memiliki hati yang baik, welcome dan hormat terhadap sesama.
Salah satu lagi yang menyebabkan orang makin sinis melihat kerumunan bercadar
adalah trauma warga sini atas apa yang terjadi di masa lalu, yaitu tragedy BOM
bali, meski hal itu sudah lama terjadi tapi hal itu sangat membekas di hati
orang2 sini.
Orang2 disini
memiliki solidaritas yang sangat tinggi, jadi mereka berusaha untuk selalu
melindungi dan mengenang orang2 yang ada disekitar mereka. Ketika ada hal yang
membuat mereka kurang nyaman bukanlah hal yang wajar kalo kewaspadaan mereka
meningkat, hal itulah yang mungkin mereka rasakan ketika melihat kerumunan
bercadar. Mungkin mereka sadar bahwa mereka bukanlah orang jahat, tapi mereka
hanya berwaspada karena tidak ingin hal yang sama terulang kembali. Saya Cuma bisa
berharap dalam DOA, hope the best aja lah buat Indonesia kedepanya, semoga
kebinekaan kita bisa tetap terjaga, jangan sampe hanya karena oknum tertentu
saja kita jadi terpecah dan saling menyalahkan.
Bagikan
Respon orang melihat Segerombolan Wanita Bercadar
4/
5
Oleh
Ard