Jadi semenjak Virus covid menyerang, pemerintah mulai mewajibkan
oenggunaan antigen untuk lintas kota besar maupun lintas pulau begitu diantara
penyebrangan pulau jawa bali. Selain itu juga semua loket pembelian tiket
ditutup dan semua tiket hanya bisa dibeli secara online. That’s really good,
menurutku itu bagus banget, protocol yang membuat kita semua bisa akhirnya
dipaksa maju untuk memanfaatkan teknologi. Walau pada akhirnya dalam pelaksanaan
nya tidak semanis yang dibayangkan.
Oke kita back to basic lagi, jadi antigen ini berfungsi untuk
mendata dan memberikan informasi bahwa si penumpang ini dinyatakan aman dari
virus, kemudian tiket online ini merupakan upaya dalam mengurangi jumlah kerumunan
yang bisa terjadi di tempat2 umum. Namun walau begitu, akhirnya banyak orang2
yang memanfaatkan keadaan ini dan mulai membuka stan stan yang menerima
penjualan tiket online hampir di sepanjang jalan di sekitar Pelabuhan. Good sih
sebenernya, dimana dulu tiket hanya bisa dibeli di satu tempat tapi kini
akhirnya bisa dibeli di beberapa tempat yang menyebar disekitar, artinya
kerumunan bisa dikurangi, selain itu juga orang yang belum mengerti system online
juga akan sangat terbantu. Tapi walau begitu esensi dari tiket online itu
sendiri pada akhirnya sudah hilang, apa beda nya coba dengan tiket biasa. Kenapa
gk sekalian aja loket tiket remi yang di perbesar di atur sedemikian rupa
sehingga bisa mengurangi kerumunan, selain itu juga bisa aja penggunaan emoney
benar2 diterapkan seperti dijalan tol, selama in ikan pembayaran sudah pake e
money, tinggal di maksimalin aja otomasisasinya, aku rasa nggak akan
menyebabkan kerumunan, sekali tempel kartu trus pembayaran selesai dan nota
keluar, nota itu berfungsi sebagai tiket. Iya kan? more simple?
Kalo sekarang nih ya, kita udah harus beli tiket di gerai non resmi
(online tapi offline), lama lagi waktu prosesnya bisa sampe 15 menit hingga
sampe tiket di print, terus perlu diverifikasi lagi, numpuk lagi kerumunan,
habis itu perlu lagi di cek di loket tiket, dan baru bisa lolos, intinya sih
dari yang udah aku jalnin malah makin lama sih proses di Pelabuhan, bisa sampe
sejam lebih bahkan kalo kita hitung dengan waktu antigen dipelabuhan.
ya ini karena
emang aku juga nggak beli secara online di rumah, tapi banyak kok juga orang
yang nggak tau dan pada akhirnya sama sepertiku yang kejebak dengan system ticketing
disini.
Trus mengenai antigen, antigen bisa langsung di lakukan di sekitar Pelabuhan,
sama seperti gerai tiket dadakan, banyak juga gerai untuk tes antigen dibuka
disana dan harganya bervariasi. Yang ngeri itu sales nya sih. Dari jauh banget
udah ngejar naik motor nawarin antigen dijalan sambal teriak2. Kan ngerii??? Jadi
inget pengalaman waktu di songgoriti dulu, sales villa nya ngejar dan ngeri
banget. Ini persis nih, Cuma produk yang ditawarin itu ya antigen. Ya tapi
cukup membantu sih soalnya kalo kita antigen lewat sales bisa tawar menawar harga,
si sales juga kayaknya udah Kerjasama sama klinik nya, sedangkan kalo kita
langsung ke klinik harganya udah fix.