Monday, June 1, 2020

Pekerjaan dan Pasangan || Perjalanan Krusial di umur 20 an tak seindah bayangan di masa kecil




Dulu waktu masih teenagers rasanya ingin banget cepet dewasa, pingin cepet lulus dan bebas bisa memilih apapun yang ingin dilakukan tanpa ada Batasan dari orang tua. Di saat itu ngelihat orang yang udah lulus kuliah dan udah bekerja, rasanya bebas banget, keliatanya mereka berangkat pagi dan bekerja, trus pulang bisa santai tanpa memikirkan PR, trus tiap akhir pekan bisa liburan kemanapun mereka mau, bisa pulang malem, bisa jajan apapun sesuka hati, dan yang paling enak, selalu punya pegangan uang, dimana uang itu bisa digunakan sesuak hati. Umur 20 an terasa merupakan masa masa yang paling enak.
Sekarang akhirnya udah berada di umur 20 an, bahkan udah ada di pertengahan umur antara 20 menuju 30. Segala hal yang saya bayangin di masa kecil, serasa terbalik 360 derajat. Banyak yang bilang kalau umur krusial ada umur belasan tahun, itu memang benar, tapi umur segitu itu hanya lah sebuah awal, dan hanya sebuah Persiapan yang mungkin akan diterapkan nanti di umur 20 an. Tapi nggak sedikit juga orang yang memperjuangkan suatu hal di umur belasan tahun, tapi ternyata di umur 20 an orang itu beralih kegiatan alias banting setir, karena merasa tidak sesuai, atau jenuh, atau berbagai hal lainya. Menurut pribadi saya di umur 20 an lah kita benar2 memasuki masa yang paling krusial. Di masa inilah kita akan memasuki beberapa kegiatan baru yang akan menentukan bagaimana masa depan kita nanti.
Hal pertama yang akan dihadapi di umur 20 an adalah dunia kerja, ada 2 jenis pekerjaan sebagai karyawan menurut pandangan pribadi saya, yang pertama adalah pekerjaan stagnan, pekerjaan ini adalah pekerjaan dimana kita setiap hari akan melakukan hal yang sama berulang ulang secara terus menerus tnpa harus mengejar target, hingga naik jabatan. Pekerjaan ini semisal seorang waiters, cashier, admin, dan beberapa pekerjaan lainya. Kemudian jenis kedua adalah pekerjaan yang dinamis, yaitu pekerjaan yang mewajibkan kita untuk terus melakukan hal yang berbeda untuk bertahan di pekerjaan tersebut. Jika tidak maka kita akan kalah bersaing dan terdegradasi oleh orang2 yang lebih produktif, contoh pekerjaan ini adalah segala hal di bidang marketing yang harus mengejar target, atau sebagai seniman, programmer, atau lainya.
Apapun jenis pekerjaan itu, semuanya begitu melelahkan, jauh banget dari pandangan saat saya masih berumur belasan tahun. Saya kebetulan bekerja sebagai karyawan yang bekerja dinamis, dimana saya harus terus bisa berinovasi agar bisa bertahan di pekerjaan ini. Pekerjaan ini juga nggak akan bisa menjamin masa tua, karena kapan saja saya bisa di cut jika sudah dirasa kurang produktif lagi. Tapi seandainya saya mendaftar di pekerjaan yang stagnan, maka saya harus melakukan hal yang sama terus menerus setiap hari, sampai masa tua atau pensiun nanti, ngebayangin itu rasanya udah Lelah banget. Memang bekerja itu sangat melelahkan, pekerjaan yang terindah itu hobi yang menghasilkan, tapi itu agak sulit diraih khususnya bagi saya pribadi.
Hal ini yang ngebikin saya ingin cepat2 beralih profesi, membangun usaha sendiri, mengembangkan usaha menjadi besar sehingga bisa secepatnya melepas pekerjaan sebagai karyawan. Selain melakukan berwirausaha saya juga mulai belajar berinvestasi untuk mempertahankan keuangan pribadi lagi pula kalau ada uang yang bertahan di dompet akan lebih cepat habisnya sedangkan kalau ada di instrument investasi kan nggak kelihatan bentuknya. Kita harus bisa mulai membayangkan bagaimana diri kita nanti di umur 40 an keatas, Saya nggak mau sampe tunggang langgang diumur tua hanya karena saya terlalu menyianyiakan masa umur 20 an dengan berfoya foya. DI umur 20 an kita akan banyak menemukan pilihan, dimana pilihan ini harus kita tentukan sendiri tanpa bisa bergantung dengan orang tua lagi, karena kita kan yang menjalaninya, dan kita akan lebih tau bagaimana masa depan nanti ketimbang orang tua kita yang pasti secara pemiiran pasti lebih kolot.
Selain masalah pekerjaan, umur 20 an ke atas memang umur yang paling krusial jika disandingkan dengan pembahasan pernikahan. Jodoh atau pasangan merupakan sosok yang akan menemani kita hingga akhir masa nanti, dan bahkan hingga di dunia setelah kematian, itulah kenapa dalam memilih pasangan kita tidak boleh sembarangan, bukan harus terbaik di semua aspek, tapi harus paling cocok dan bisa membuat nyaman di setiap kegiatan atau hobi yang setiap masing2 pasangan lakukan. Step ini cukup krusial, karena kalua sampai salah memilih pasangan, bisa2 sampai tua nanti kita akan hidup dengan tersiksa, secara fisik maupun batin.
 Dulu waktu kecil sering banget denger orang yang curhat diradio mengenai jodoh2, tapi saya nggak gt ngeh karena nganggep itu masalah sepele, tapi sekarang Ketika sudah ada diumur segini, baru ngeh. Saya sendiri sih nggak gitu ngalamin langsung, tapi sepupu saya yang sudah berumur mendekati 30 tahun, mulai gencar membahas mengenai jodoh, baik dirinya maupun keluarganya, mulai lah system penjodohan antar keluarga yang bertindak, karena dianya sendiri belum membawa wanita pilihanya ke orang tua, jadi orang tuanya yang ikut sibuk mencarikan Jodoh, padahal menurut saya umur segitu masihlan cukup muda untuk seorang laki laki. Belakangan masalah nya semakin kerasa besar, padahal cuman masalah jodoh doang bisa jadi ngegemparin keluarga besar. Sebenernya sih ya kalau saya liat secara simple, yang Namanya jodoh ya nggak usah dibikin gempar, kalua memang udah ketemu dan si kedua pasangan udah siap ya udah dinikahin aja, tapi kalua belum ya biarin anaknya berusaha dulu lahh, kalua memang orang tua mau ngebantu ya di diskusiin dulu lah dengan anak, nggak bisa asal langsung asal menjodohkan juga sih, kan kasian juga anaknya.


Bagikan

Jangan lewatkan

Pekerjaan dan Pasangan || Perjalanan Krusial di umur 20 an tak seindah bayangan di masa kecil
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.